Mobilisasi Orang Luar Penyebab Utama Kasus COVID-19 di Kolaka Meningkat

Muh. Sabil, telisik indonesia
Kamis, 15 Juli 2021
0 dilihat
Mobilisasi Orang Luar Penyebab Utama Kasus COVID-19 di Kolaka Meningkat
Aktivitas masyarakat di tengah pandemi. Foto: Repro CNN Indonesia

" Jumlah angka kematian tahun ini lebih tinggi dibanding kematian sepanjang tahun 2020 lalu, yaitu total 9 orang "

KOLAKA, TELISIK.ID - Sejak memasuki tahun 2021, Kabupaten Kolaka terus mengalami peningkatan kasus COVID-19.

Berdasarkan data Dinas Kesahatan Kolaka per 13 Juli 2021 pukul 19.30 Wita, total sebanyak 506 orang terkonfimasi COVID-19.

Hingga kini, jumlah kasus aktif di Kolaka mencapai 96. Dimana, untuk kasus positif mencapai 38 orang dengan total kematian sedikitnya 13 orang.

Kemudian 58 orang diantaranya sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman).

Jumlah angka kematian tahun ini lebih tinggi dibanding kematian sepanjang tahun 2020 lalu, yaitu total 9 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, Drs Harun Masirri, Apt, M.Kes menjelaskan, alasan utama penyebab meningkatnya kasus terkonfimasi COVID-19 di Kabupaten Kolaka dipengaruhi beberapa faktor.

Pertama, kata dia, mobilisasi masyarakat yang tak terhindarkan sehingga pendatang atau orang luar dengan bebasnya keluar masuk wilayah Kabupaten Kolaka.

Berdasarkn hasil investigasi dan pengamatan Satgas COVID-19, mayoritas masyarakat Kolaka terpapar virus Corona setelah melakukan kontak dan interaksi langsung dengan orang dari luar Kolaka.

"Hasil pengamatan kami selama ini kenapa terjadi peningkatan kasus terkonfimasi, itu karna adanya kontak masyarakat Kolaka dengan orang luar, orang pendatang dari luar yang masuk di Kolaka," ungkap Harun Masirri, Kamis (15/7/2021).

Apalagi, tambah Harun Masirri, Kabupaten Kolaka merupakan daerah transit bagi masyarakat luar Kolaka misalnya dari daerah Siwa, Bajoe, Konawe, dan Kota Kendari. Sehingga hal ini, semakin meningkatkan potensi penyebaran COVID-19 di wilayah Kolaka dengan cepat.

Kedua, bahwa perilaku masyarakat Kolaka yang kurang mematuhi prokes dan instruksi Pemda menyebabkan penyebaran COVID-19 semakin merajalela.

Untuk itu, pihak Pemda terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman serta edukasi mengenai pentingnya hidup sehat dan menerapkan prokes dalam aktivitas sehari-hari.

Jubir Satgas COVID-19 Kolaka, dr H Azis Amin, MARS menuturkan, diperlukan kebijakan dan kerjasama antara Pemda Kolaka dengan sejumlah daerah lainnya untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di Sultra.

Ia mengatakan, penangulangan COVID-19 di Kolaka tidak akan berjalan efektif apabila masyarakat luar masih dengan leluasanya masuk wilayah Kolaka karena hal itu dikhawatirkan akan menyebabkan penularan virus secara massal.

Baca Juga: Orang Terpapar COVID-19 di Jakarta Terus Alami Kenaikan, Angkanya Mengejutkan

Baca Juga: Bertambah 109, Kendari Catat Rekor Kasus Positif COVID-19 Tertinggi

Bahkan, dr Azis Amin menyarankan, agar tidak terjadi kontak langsung antara orang luar dengan masyarakat Kolaka sebaiknya daerah lain menerapkan KPPM Mikro, terutama bagi daerah zona orange atau merah semisal Konawe, Kota Kendari, daerah Morowali, Kabupaten Siwa, dan Bajoe, guna membatasi mobilisasi masyarakat lintas Kabupaten/Provinsi.

"Percuma juga kita sudah terapkan prokes, penanganan penyebaran virus kalau orang luar masih bebas masuk Kolaka. Akhirnya orang luar yang mungkin sudah terpapar virus menulari masyarakat kita," katanya.

Sementara itu, Humas Dinkes Kolaka, Nasruddin, SKM, MPH mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Kolaka agar selalu mematuhi instruksi Pemerintah daerah dalam upaya menekan angka penularan COVID-19.

"Masyarakat harus mematuhi instruksi pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19," himbaunya. (A)

Reporter: Muh Sabil

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga