Moeldoko Minta Semua Pihak Tak Jadi Lalat Politik, Demokrat: Jika Ada Lalat Berarti Ada Sampah di Istana

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 11 Juli 2021
0 dilihat
Moeldoko Minta Semua Pihak Tak Jadi Lalat Politik, Demokrat: Jika Ada Lalat Berarti Ada Sampah di Istana
KSP Moeldoko. Foto: Dok KSP

" Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta masyarakat tidak pesimis dalam upaya keluar dari krisis COVID-19. Selain itu, dia meminta semua pihak tidak menjadi lalat politik. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta masyarakat tidak pesimis dalam upaya keluar dari krisis COVID-19. Selain itu, dia meminta semua pihak tidak menjadi lalat politik.

Mulanya, Moeldoko meminta masyarakat agar tidak hanya mengkritik, tapi juga menghadirkan solusi.

Mantan Panglima TNI ini mendorong masyarakat menyatukan daya dan kekuatan dalam mencari solusi di masa sulit ini. Ia meminta semua pihak mulai melepaskan perbedaan dan kepentingan untuk merefleksikan hal-hal yang bisa dikontribusikan pada kemajuan bangsa.

"Pemerintah tidak antikritik, namun untuk saat ini marilah sertai kritikan dengan solusi. Bantu kami berpikir dan bantu kami menyelamatkan masyarakat. Mari kita sama-sama bergerak untuk pemulihan bersama," katanya, seperti dilansir dari Cnnindonesia.com, Minggu (11/7/2021).

Moeldoko kemudian memperingatkan semua pihak agar tidak menjadi lalat-lalat politik. Menurutnya, lalat-lalat politik inilah yang mengganggu konsentrasi dalam penanganan pandemi.

"Saya mengingatkan semua pihak, janganlah menjadi lalat-lalat politik yang justru mengganggu konsentrasi," ungkap Moeldoko.

Baca juga: Peneliti: Andi Sumangerukka Penantang Baru Patut Diperhitungkan

Baca juga: Diragukan Peduli Penanganan COVID-19, Willem Wandik Pasang Badan Untuk Ibas

Dia menjelaskan bahwa lalat-lalat politik ini mengganggu konsentrasi mereka yang bekerja keras. Para tenaga kesehatan hingga ASN saat ini bekerja keras agar bisa keluar dari krisis ini.

Menanggapi hal itu, Partai Demokrat mengkritik keras Moeldoko karena menggaungkan istilah lalat-lalat politik di tengah kondisi masyarakat serba sulit.

"Lalat itu berkerumun di tumpukan sampah dan bangkai. Jadi, kalau benar ada lalat politik, Istana perlu introspeksi diri. Siapa yang menjadi sampah dan bangkai di lingkungan Istana, sehingga mengundang datangnya lalat politik?" kata Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, dilansir dari detik.com.

Lantas, siapa lalat-lalat politik yang dimaksud Moeldoko? Herzaky punya dugaan tersendiri.

"Saat Presiden berusaha bekerja serius menangani pandemi dan menyelamatkan nyawa rakyat, siapa di Istana yang sibuk menyelamatkan ekonomi rekanan dan atau mencari cuan di tengah pandemi? Mungkin itu yang dimaksud Moeldoko," ucap Herzaky.

Khusus untuk Moeldoko, Herzaky menyarankan agar yang bersangkutan fokus menjalankan tugas dan fungsinya, membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani pandemi COVID-19 yang kini semakin mengganas.

"Moeldoko juga selaku KSP bisa fokus dengan tugasnya membantu Presiden menyelamatkan nyawa rakyat, daripada sibuk bermanuver politik berusaha mengambil paksa Partai Demokrat seperti yang terus berusaha dilakukannya selama ini. Kerja benar, dan tunjukkan hasil nyata bantu rakyat. Tunjukkan kalau beliau pelaku demokrasi, bukan pelaku abuse of power," papar Herzaky. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga