Niat Mengecat Rumah, Malah Kena Setrum

Ashar Hamka, telisik indonesia
Minggu, 15 Mei 2022
0 dilihat
Niat Mengecat Rumah, Malah Kena Setrum
Korban saat dievakuasi dari loteng rumahnya. Foto: Humas Basarnas Kendari

" Warga Desa Konda Satu, Kecamatan Konda ini kesetrum aliran listrik saat akan mengecat rumahnya "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Nyawa Jusnaidi masih terselamatkan. Niat lelaki berusia 36 tahun ini untuk menyelesaikan pekerjaan pengecatan rumahnya harus ditunda untuk sementara waktu.

Warga Desa Konda Satu, Kecamatan Konda ini kesetrum aliran listrik saat akan melakukan pekerjaannya, Sabtu (14/5/2022) malam.

Humas Basarnas Kendari, Wahyudi mengungkapkan, pada hari Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 20.04 Wita, pihaknya melalui Comm Centre Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari menerima informasi dari warga bernama Suardin.

Suardin melaporkan bahwa di Desa Konda Satu, Kecamatan Konda, telah terjadi Kondisi Membahayakan Manusia (KMM), diduga ada korban tersengat listrik. Dan memerlukan bantuan evakuasi segera.

Berselang kemudian, Tim Rescue KPP Kendari diberangkatkan menuju Lokasi Kejadian Kecelakaan (LKK). Dengan menggunakan Rescue Car dan ambulance serta peralatan pendukung keselamatan lainnya untuk memberikan bantuan SAR.

Baca Juga: Cari Sapi di Hutan, Kakek Ini Ditemukan Sudah Jadi Mayat

“Begitu kami tiba di lokasi, langsung melakukan proses evakuasi terhadap korban. Dan korban berhasil kami evakuasi dalam keadaan selamat. Kemudian diserahkan ke pihak keluarganya untuk dilakukan penanganan selanjutnya,“ ujar Wahyudi.

Baca Juga: Pasutri Ditemukan Tewas dalam Rumah dengan Luka Tusuk

Wahyudi mengungkapkan kronologi kejadian, berawal sekitar pukul 17.00 Wita, korban Jusnaidi tengah mengecat rumahnya. Dikarenakan kondisi sudah mulai gelap, ia berinisiatif untuk memasang lampu penerang di loteng lantai dua rumahnya. Namun tak disangka, saat sedang memasang penerang tersebut, korban tersengat aliran listrik.

Kondisi korban yang masih tergeletak di loteng rumah, tidak memungkinkan dilakukan evakuasi sendiri oleh pihak keluarga. Belum lagi kondisi korban yang shock, sementara tangan yang tersengat listrik tidak dapat digerakkan. Sehingga pihak keluarga menghubungi KPP Kendari untuk memberikan bantuan SAR.

“Dengan selesainya proses evakuasi korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup,” tutup Wahyudi. (C)

Penulis: Ashar Hamka

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga