Nikmati Suguhan Gerak Lemah Gemulai Tari Kalegoa di Desa Wisata Limbo Bungi Baubau

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Senin, 31 Juli 2023
0 dilihat
Nikmati Suguhan Gerak Lemah Gemulai Tari Kalegoa di Desa Wisata Limbo Bungi Baubau
Tari kalegoa merupakan tarian masyarakat Buton yang banyak ditemui di Desa Limbo Bungi, Baubau. Foto: Instagram Angkelbay

" Desa wisata di Sulawesi Tenggara tidak hanya menonjol karena keindahan alamnya saja, wisata budaya seperti tari-tarian juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung "

KENDARI, TELISIK.ID - Desa wisata di Sulawesi Tenggara tidak hanya menonjol karena keindahan alamnya saja, wisata budaya seperti tari-tarian juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung.

Seperti halnya tarian kalegoa yang bisa Anda temui di Desa Wisata Limbo Bungi, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau. Jika dilihat dari berbagai sumber video di Youtube, tari kalegoa punya ciri khas sendiri, yaitu setiap penarinya memakai sapu tangan segitiga disangkutkan di tangan kanannya.

Mereka memainkan sapu tangan tersebut secara lemah gemulai dalam tariannya, diiringi oleh musik tradisional khas masyarakat Buton.

Baca Juga: Nikmati Keindahan Alam Pulau Muna dari Ketinggian Puncak Masalili

Tarian itu pernah dibahas dalam salah satu jurnal milik Suhartini Supriadi yang dipublikasikan oleh Universitas Negeri Makassar dalam situs Unm.ac.id. Tari kalegoa merupakan tari tradisional yang menggambarkan suka duka gadis-gadis Buton sewaktu berada di dalam pingitan dengan bentuk berupa gerakan memakai sapu tangan.

Tarian kalegoa punya ciri khas penarinya yang menyangkutkan selendang di tangan kanan dengan gerak lemah gemulai. Foto: Seringjalan.com

 

Sudah menjadi suatu tradisi sejak zaman lampau, seorang gadis yang menjelang dewasa haruslah menjalani masa pingitan (posuo) selama delapan hari delapan malam. Upacara Adat Posuo adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Buton kota Bau-Bau.

Selain itu, tari Kalegoa juga dimaknai sebagai proses pendewasaan seorang anak atau disebut upacara karia. Setiap ragam geraknya memiliki makna bahwa wanita sudah dipersiapkan untuk menjadi seorang istri dan seorang ibu, mempercantik hati dan perilaku wanita tersebut, dan sudah dapat diperhitungkan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

Sama halnya dengan tarian-tarian yang ada pada masa lampau, tari Kalegoa juga tidak diketahui siapa dan kapan tarian ini diciptakan.

Di Desa Wisata Limbo Bungi, ada sanggar yang bernama Sanggar Seni Lakologou yang telah hadir untuk mengembangkan bakat seni anak-anak dan muda-mudi sebagai sarana untuk melestarikan kesenian daerah.

Baca Juga: Nikmati Keindahan Air Terjun Nanga-Nanga Kota Kendari

Sanggar Seni Lakologou telah melahirkan prestasi dan potensi seni di tingkat Kota Baubau. Kesenian ini dapat dinikmati oleh wisatawan yang hendak berwisata.

Dilansir dari Jadesta.kemenparekraf.go.id, wisatawan dapat ikut belajar menari atau melakukan kegiatan sanggar lain yaitu kerajinan tangan dari limbah plastik membuat bunga dan tempat minuman gelas.

Selain tari kalegoa, beberapa tari daerah Buton lain yang disuguhkan oleh Desa Wisata Limbo Bungi antara lain adalah tari bosu, tari linda, tari lawati, tari kalambe dan tari panasa yang merupakan kerarifan lokal masyarakat sekitar. (B-Adv)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga