Obat Kadaluwarsa di Muna Barat, Bukti Amburadulnya Pengadaan di Dinkes
Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 14 Juli 2022
0 dilihat
Pj Bupati Muna Barat, Bahri menemukan obat kadaluwarsa puskesmas saat melaksanakan sidak. Foto: Ist
" Masyarakat Muna Barat harus berhati-hati dengan obat-obatan yang berasal dari puskesmas. Pasalnya, stok obat di puskesmas banyak Kadaluwarsa "
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Masyarakat Muna Barat harus berhati-hati dengan obat-obatan yang berasal dari puskesmas. Pasalnya, stok obat di puskesmas banyak Kadaluwarsa.
Hal tersebut terkuak setelah Pj Bupati Muna Barat, Bahri mendapati langsung obat-obatan expired di puskesmas dan gedung farmasi.
Masih tersimpannya obat-obatan kadaluwarsa itu membuat Ketua Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Muna Barat, La Ode Agus angkat bicara.
Agus bilang, ditemukannya obat kadaluwarsa bukti bahwa amburadulnya pengadaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes).
"Kejadian ini bentuk kegagalan Dinkes dalam membentuk sebuah tatanan menuju masyarakat sehat. Dinkes terkesan tidak peduli dengan yang terjadi dengan kesehatan masyarakat," ungkap Agus, Kamis (14/7/2022).
Agus yang juga merupakan Presedium Barisan Muda Muna Barat (BMMB) sangat mengapresiasi langkah Pj Bupati, Bahri yang telah membuka tabir tersembunyi di Dinkes.
"Selama ini ada indikasi tersistematis dan masif untuk melakukan upaya kejahatan. Pak Pj bupati diharapkan bisa mengungkap semua itu, karena kita curiga ada modus lain didalamnya," ungkapnya.
Bicara pengadaan obat, Agus menilai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait tidak serius. Buktinya, pada LHP BPK tahun 2019-2020, sama sekali tidak ada alokasi anggaran untuk pengadaan obat. Anggaran lebih cenderung digunakan untuk pengadaan alat kesehatan (alkes), kendaraan dinas (randis) dan perabot-perabot dinas.
Baca Juga: Ibu di Buton Tengah Pergoki Anaknya Berhubungan Intim dengan Pacar
"Anggaran yang Dinkes terima untuk memberikan pelayanan maksimal kesehatan tidak terwujud," timpalnya.
Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Muna Barat, Muhamad Fajar Fariki menerangkan, temuan obat-obat kadaluwarsa menjadi perhatian serius Pj Bupati, Bahri.
"Pak Pj bupati, tidak inginkan lagi terulang ada obat-obat kadaluwarsa. Beliau akan memantau langsung manajemen pengadaanya," kata Fajar.
Pj Bupati Muna Barat, Bahri mengaku tidak puas dengan manajemen pengadaan obat di Dinkes. Ia akan memerintahkan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) untuk memeriksa proses pengadaanya.
Baca Juga: Banyak Paket Proyek di Buton Selatan Sudah Mati Kontrak
"Kita akan cek, apakah pengadaanya sudah sesuai permintaan Puskesmas atau tidak. Karena, jangan sampai ada permainan spesifikasi obat," katanya.
Sementara itu, sebelumnya, Kadinkes Muna Barat, Ishar Masiala mengatakan, setiap tahun pasti ada obat yang kadaluwarsa. Artinya, dengan adanya obat tidak digunakan dan mengalami kadaluarsa, berarti ada peningkatan kesehatan masyarakat. (A)
Penulis: Sunaryo
Editor: Musdar