Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Muna 2024
Riksan Jaya, telisik indonesia
Sabtu, 04 Mei 2024
0 dilihat
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Asisten lll Pemkab Muna, L.M. Asmadi Teno (kacamata hitam). Foto: Ist.
" Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Muna "
MUNA, TELISIK.ID - Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Muna.
Kegiatan yang diikuti oleh 60 kader BKKBN, 40 anggota PIK Remaja, dan 20 PKB/PLKB ini, berlangsung selama 1 hari yang terdiri dari tiga sesi, yakni Orientasi KKA di kelompok BKB; Edukasi Gizi dan Anemia; serta Praktik Baik PPKS di balai penyuluhan.
Ketua Tim Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Perwakilan BKKBN Sultra, Agus Salim menyampaikan, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk memantau perkembangan anak sejak usia dini.
"Dengan menggunakan KKA, kita bisa mengetahui perkembangan balita sejak awal apakah terindikasi Stunting atau tidak dengan memantau perkembangannya melalui KKA," jelasnya, Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga: Pengunjung Keluhkan Jalan Rusak Wisata Air Terjun Tirta Rimba Baubau
Lebih lanjut, Agus Salim menyampaikan, edukasi gizi bagi remaja menjadi pondasi utama bagi remaja dalam memahami pemahaman terkait gizi dan Kesehatan dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, terlebih dengan slogan Triad KRR yakni Zero dari pernikahan diusia Anak, Nafza, dan tidak melakukan seks bebas.
"Usia dini merupakan periode emas (golden age) Sekaligus masa kritis yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak pada masa dewasanya, kebutuhan tumbuh kembang anak yang mencakup stimulasi gizi dan kesehatan,” ujarnya.
Kartu Kembang Anak (KKA) berisikan petunjuk-petunjuk sederhana bagi orangtua atau pengasuh dalam menuntun anak untuk memaksimalkan potensi perkembangan anak dengan memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya.
KKA juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi tujuh aspek perkembangan yakni motorik Kasar, motorik halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, tingkah laku sosial dan menolong diri sendiri.
Dalam Sambutan Asisten lll Pemkab Muna, L.M. Asmadi Teno menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara atas terselenggaranya Kegiatan Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Muna, Sabtu (4/5/2024).
Asmadi menekankan, pentingnya ketahanan keluarga dalam membina karakter anggota keluarga. Dengan pembagian tanggung jawab yang jelas di antara anggota keluarga, kesejahteraan keluarga dapat diraih.
Baca Juga: Dinilai Lakukan Perbuatan Tercela, Mantan Bupati Buton La Bakry Dilapor ke DPP Partai Golkar
Kegiatan Orientasi Tingkat Kabupaten Muna ini memiliki tujuan utama untuk menurunkan angka prevalensi stunting, terutama di masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), khususnya di Kabupaten Muna.
Asmadi menyampaikan bahwa pada tahun 2024, prevalensi stunting di Kabupaten Muna masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, upaya penanggulangan stunting perlu terus dioptimalkan.
Kehadiran PIK Remaja dalam kegiatan ini menjadi salah satu sasaran prioritas. Diharapkan PIK Remaja dapat menjadi tongkat estafet dalam upaya pencegahan stunting di masa depan.
Asisten Asmadi mengingatkan bahwa stunting berawal dari lingkungan keluarga. Meskipun kondisi ekonomi keluarga memadai, namun jika kondisi keluarga tidak harmonis, anak-anak dapat terabaikan dan berisiko mengalami stunting. (C-Adv)
Penulis: Riksan Jaya
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS