Pakai Teknologi Canggih, Israel Kepung Terowongan Bawah Tanah Hamas
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Jumat, 17 November 2023
0 dilihat
Israel seakan tiada henti menggempur Gaza. Salah satu sasaran utama mereka adalah terowongan bawah tanah yang dibuat oleh kelompok bersenjata Hamas selama bertahun-tahun untuk membangun sistem inti operasinya. Foto: Repro Cnbcindonesia.com
" Para ahli berpendapat bahwa memberantas jaringan terowongan Hamas dapat memberikan tantangan besar bagi tentara Israel "
GAZA, TELISIK.ID – Pasukan Israel tak hentinya mengepung pasukan militan Hamas. Bukan hanya lewat jalur udara dengan serangan bomnya, di jalur darat, Israel menyasar terowongan bawah tanah yang dibuat oleh kelompok bersenjata Hamas selama bertahun-tahun untuk membangun sistem inti operasinya.
Dilansir dari Cnbcindonesia.com, para ahli berpendapat bahwa memberantas jaringan terowongan Hamas dapat memberikan tantangan besar bagi tentara Israel.
"Ini akan menjadi tugas yang lambat, berat, dan memakan waktu berbulan-bulan untuk mengurangi jumlah (terowongan) sepenuhnya, dan mungkin penggalian akan terus dilakukan seiring upaya yang dilakukan oleh [tentara Israel]," kata Richard Outzen, peneliti senior non-residen di Dewan Atlantik di Turki.
Terowongan tersebut diyakini melintasi seluruh wilayah tersebut sepanjang ratusan kilometer, dan para ahli memperkirakan kedalamannya berkisar antara 15 hingga 60 meter. Mengutip Al Jazeera, pada tahun 2021, tentara Israel mengatakan bahwa ada terowongan sepanjang 300 km yang membentang di bawah jalur Gaza.
Beberapa di antaranya dilengkapi dengan tangki oksigen, pipa air, dan lampu listrik. Sebuah video eksklusif dari Al Jazeera Arab pada tahun 2021 menunjukkan koridor bertulang beton menuju kantor bawah tanah dengan saluran telepon yang berfungsi dan ruang penyimpanan senjata.
Sistem ini diyakini memiliki pinggiran, dengan terowongan dangkal yang lebih mudah dihancurkan dari permukaan, dan inti yang merupakan tempat pusat komando, penyimpanan senjata, rudal. Terowongan memungkinkan Hamas untuk melakukan serangan mendadak dan bergerak cepat melintasi jalur tersebut tanpa dapat dilacak oleh Israel.
Baca Juga: Pencetus Boikot Ternyata Orang Israel Sendiri, Begini Nasibnya Sekarang
Lalu cara seperti apa cara yang digunakan Israel untuk melacak seluruh terowongan Hamas?
Puluhan ribu pintu
Untuk mendapatkan posisi terowongan, Israel harus mengidentifikasi sebanyak mungkin pintu masuk yang ada. Untuk sistem yang diyakini memiliki panjang hingga 500 km, jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu.
Kebanyakan dari mereka tersembunyi di dalam bangunan tempat tinggal, garasi, fasilitas industri, gudang, di bawah tempat pembuangan sampah. Namun Israel telah bersiap untuk mengatasi terowongan tersebut sejak serangan ke Gaza pada tahun 2014.
Pengawasan yang tak henti-hentinya dilakukan oleh drone, menggunakan software canggih yang menganalisis pola pergerakan dan dapat mengenali wajah individu serta mencocokkannya dengan database anggota Hamas yang diketahui untuk mengungkap ratusan atau ribuan pintu masuk.
Jika salah satu terowongan yang diketahui diserang, tidak lantas membuat labirin bawah tanah itu tidak dapat digunakan oleh Hamas. Kebanyakan terowongan memiliki beberapa pintu masuk di setiap ujungnya sehingga beberapa terowongan akan selalu terbuka.
Pembuat terowongan, Hamas mempunyai keuntungan besar karena mereka mengetahui jaringan tersebut. Perangkat lunak Israel mungkin menawarkan petunjuk yang menghubungkan pola pergerakan untuk mengungkapkan tiap titik yang terhubung, tetapi tidak mengungkapkan rute, arah, atau persimpangan bawah tanah.
Untuk memetakan terowongan dengan tingkat akurasi, pasukan komando harus masuk ke dalam, menghadapi bahaya dan kesulitan besar. Di bawah sana, seperti dilaporkan Al Jazeera, perangkat penentuan posisi GPS tidak berguna karena sinyal satelit tidak dapat menembus tanah.
Solusinya kemungkinan besar menggunakan perangkat yang menggabungkan sensor magnetik, tidak terpengaruh oleh pergerakan di bawah tanah, dan sensor pergerakan seperti yang digunakan dalam penghitung langkah.
Begitu berada di dalam, pasukan Israel kemungkinan besar akan beroperasi dengan kacamata infra merah karena sinar lampu justru memberitahu musuh posisi mereka. Mereka tidak akan bisa menggunakan radio untuk berkomunikasi dengan unit di darat, jadi mereka harus menggunakan telepon lapangan, teknologi telepon menggunakan sambungan kabel yang sudah digunakan dari 100 tahun yang lalu.
Tentara akan membuka gulungan kabel, menghubungkannya saat bergerak, sehingga makin memperlambat gerak maju. Bahkan jika mereka tidak menghadapi perlawanan Hamas, mereka harus berhenti di setiap persimpangan dan menilai ke mana arah cabang-cabang tersebut.
Pasukan kecil disiapkan untuk tinggal di setiap samping terowongan melawan jika ada serangan balik. Setiap kali mereka menemukan poros vertikal yang hampir selalu digunakan sebagai pintu masuk, mereka harus berhenti sejenak, memetakan posisinya, dan meneruskannya kembali ke unit di atas.
Baca Juga: Bombardir Palestina, Israel Niat Kuasai Terusan Suez?
Sementara unit di permukaan harus menemukan bukaan dan mengamankannya. Jika terowongan tersebut berada di wilayah yang tidak dikuasai oleh tentara Israel, mereka harus merebutnya atau memerintahkan pembuat terowongan untuk berhenti atau memutarinya. Ini akan terulang ratusan kali.
Dikutip dari Sindonews.com, kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa korps teknik tempur Israel menggunakan alat peledak untuk menghancurkan jaringan terowongan yang dibangun oleh Hamas yang membentang ratusan kilometer di bawah Gaza.
Sementara itu Hamas mengatakan, para pejuangnya telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan penyerang.
"Tank-tank Israel menghadapi perlawanan sengit dari pejuang Hamas yang menggunakan jaringan terowongan untuk melancarkan penyergapan," kata sumber-sumber di Hamas dan kelompok militan Jihad Islam yang terpisah.
Namun Tidak mungkin untuk memverifikasi klaim medan perang dari kedua belah pihak. Israel telah menyuarakan ketakutannya bahwa operasi militer dapat semakin membahayakan para sandera, yang diyakini ditahan di terowongan. Israel mengatakan, mereka tidak akan menyetujui gencatan senjata sampai para sandera dibebaskan. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS