Pandangan GP Ansor dan PMII Soal Politik Identitas
La Ode Muhamad Alwi, telisik indonesia
Kamis, 19 Januari 2023
0 dilihat
Ketua GP Ansor Kota Kendari, Marton (kiri) dan Ketua PMII IAIN Kendari, Yoris (kanan), memberikan tanggapannya terkait politik Identitas jelang Pemilu 2024. Foto: Ist.
" Tidak bisa kita pungkiri bahwa memasuki tahun politik sekarang ini, negara akan diperhadapkan dengan segala macam isu politik, salah satunya adalah politik identitas "
KENDARI. TELISIK.ID - Tidak bisa kita pungkiri bahwa memasuki tahun politik sekarang ini, negara akan diperhadapkan dengan segala macam isu politik, salah satunya adalah politik identitas.
Isu politik identitas selalu menjadi pembahasan menarik pada saat memasuki tahun politik sekarang ini. Di mana politik identitas seolah menjadi momok menakutkan saat memasuki dunia kepemiluan. Baik nasional hingga daerah, politik identitas selalu menjadi isu hangat untuk diperbincangkan, tak terkecuali di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota kendari, Marton menerangkan, politik identitas dalam sebuah negara demokrasi itu tidak baik, karena dapat merusak tatanan kehidupan, meskipun begitu politik identitas ini akan selalu muncul pada setiap perhelatan politik.
Baca Juga: Konferensi Besar GP Ansor, Jokowi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Bekerja Tangani Pandemi
"Politik identitas akan selalu menjadi ancaman kerukunan dan keamanan," kata Marton, Kamis (19/1/2023).
Sementara itu, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IAIN Kendari, Yoris juga mengungkapkan, sekarang ini bukan saatnya lagi sekedar mengantisipasi, akan tetapi harus ada tindakan tegas terhadap siapapun yang menggunakan politik identitas secara terang-terangan.
Baca Juga: Ini Kata GP Ansor Soal Penolakan TKA China
Ia mengatakan, politik ke depan dengan sistem suara terbanyak menjadikan politik hanya dengan ukuran kuantitas maka orang cenderung menggunakan instrumen politik identitas. Ia juga menambahkan, untuk menghindari politik identitas harus mengedukasi masyarakat.
"Kota Kendari tentu bisa menjadi bagian untuk menolak adanya praktik politik identitas," terang Yoris.
Yoris juga mengatakan, politik identitas harus dilihat sebagai tantangan bagi kelompok nasionalis dan kelompok progresif. Ia juga menambahkan jangan sampai ada korban dari politik identitas ini.
"Kalau kita ini sudah tuntas soal politik identitas itu," ujar Yoris. (B)
Penulis: La Ode Muhamad Alwi
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS