Pasar Murah di Bombana Dinilai Bertentangan dengan Protokol COVID-19
Hir Abrianto, telisik indonesia
Senin, 27 April 2020
0 dilihat
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bombana, Ardi. Foto: Hir/Telisik
" Harusnya pasar murah yang dilakukan beberapa waktu lalu yang justru mengumpulkan banyak orang membuktikan bahwa, edukasi selama ini dibantah sendiri oleh pemerintah kabupaten. "
BOMBANA, TELISIK.ID - Pasar murah yang digelar Pemda Bombana di beberapa titik saat pandemi COVID-19, dinilai sangat bertentangan dengan protokoler pencegahan penyebaran wabah virus Corona.
Pasalnya, menurut Wakil Ketua DPRD Bombana Ardi bahwa, sejak tanggal 16 Maret, baik pemerintah Pusat maupun Pemprov hingga Pemkab telah gencar melakukan edukasi terhadap masyarakat, untuk tidak berkerumun atau mengumpulkan banyak orang.
Seperti pasar murah di Kecamatan Rumbia dan Poleang harusnya tidak terjadi.
"Harusnya pasar murah yang dilakukan beberapa waktu lalu yang justru mengumpulkan banyak orang membuktikan bahwa, edukasi selama ini dibantah sendiri oleh pemerintah kabupaten," kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu saat ditemui, Senin (27/4/2020).
Mestinya, kata dia, pelaksanaannya dilakukan secara door to door atau keliling ke rumah warga. Langkah itu dinilai sangat efektif di tengah pandemi. Hal itu juga didukung dengan adanya imbauan untuk tetap di rumah saja.
"Selama ini warga dihimbau untuk tidak ke luar rumah, jadi lebih efektif bila keliling dari rumah ke rumah seperti yang dilakukan di Pulau Kabaena," lanjutnya.
Baca juga: Satu Pasien Positif COVID-19 Lari dari RS Bahteramas
Sorotan lainnya datang dari warga di media sosial, seorang warga Bombana dalam akun pribadinya (Nanna Azkha/Facebook) turut mempertanyakan kinerja Satgas yang serba tumpang tindih.
Dalam cuitannya, Anna Azkha mempertanyakan kesigapan Pemerintah Kabupaten Bombana menyikapi proses jual beli di mini market, pelaksaan pasar murah, keramaian di pasar sore. Sementara di waktu bersamaan tidak dilakukan Salat Tarawih secarah berjamaah di setiap mesjid kecamatan yang ada di Kabupaten Bombana dalam rangka penanganan ataupun pencegahan COVID-19.
"Salat Tarawih berjamaah di masjid disemua kecamatan yang ada di Bombana ditiadakan, sementara sentral ekonomi bagaimana," singgungnya.
"Tapi sudahlah mungkin ini hanya halusinasi saya belaka, semoga semua baik" saja. Covid 19 cepatlah berlalu kami yang di luar sistem/elit politik, hanya ingin menikmati suasana ramadhan sebagai mana mestinya!!!!, #sembuhlahindonesiaku," tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Satgas COVID-19 Bombana, Heryanto mengatakan, pasar murah saat ini telah dihentikan karena kerumunan orang saat pelaksanaan pasar tersebut tidak bisa terhindarkan.
"Saat ini kami hentikan pasar murah karena orang hadir dengan jumlah banyak tidak bisa terhindarkan. Kami pun sementara pikirkan upaya yang tepat dilakukan agar lebih efektif," ucap Heryanto.
Mantan Caleg DPRD Provinsi itu mengatakan, Pemkab bakal memberlakukan metode pasar keliling, namun, saat ini pemerintah Kabupaten Bombana masih kekurangan armada pengangkut bahan sembako untuk disebar di berbagai desa dan kelurahan.
Reporter : Hir
Editor : Sumarlin