Pasokan Gas Melon Kolaka Utara Diprediksi Stabil di Penghujung Oktober 2023

Muh. Risal H, telisik indonesia
Minggu, 22 Oktober 2023
0 dilihat
Pasokan Gas Melon Kolaka Utara Diprediksi Stabil di Penghujung Oktober 2023
Disdag prediksi akhir bulan ini pasokan elpiji 3 Kg di Kolaka Utara kembali stabil. Foto: Ist.

" Izin operasional Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kabupaten Kolaka dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas ESDM, terbit Minggu ini "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Izin operasional Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kabupaten Kolaka dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas ESDM, terbit Minggu ini.

Terbitnya izin operasional ini membuat Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kolaka Utara sedikit legah, pasalnya pasokan gas elpiji 3 kilogram (Kg) Kolaka Utara yang beberapa pekan ini disuplai dari SPPBE Kendari kembali dialihkan ke Kolaka.

Dengan begitu, elpiji melon yang belakangan ini langka dan mahal di Kolaka Utara imbas tidak beroperasinya depot Kolaka, diprediksi kembali normal dan stabil di penghujung bulan ini.

Baca Juga: Sudah Dua Pekan Gas Elpiji 3 Kg di Kolaka Utara Langka dan Mahal

Sekretaris Disdag Kolaka Utara, Majenun Hamid menyampaikan, pemda baik Bagian Ekonomi dan SDM Setda Kolaka Utara, maupun Dinas Perdagangan telah berupaya maksimal untuk menstabilkan pasokan elpiji 3 Kg di Kolaka Utara.

Salah satunya, menyampaikan kepada pangkalan agar membatasi pembelian masyarakat, berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk pengawasan pendistribusian, bertemu pihak Pertamina Kolaka, dan dialog bersama pihak SPPBE Kolaka.

"Kami juga telah berkomukasi dengan pihak Ditjen Migas ESDM dan kata mereka, 27 Oktober 2023 izin SPPBE Kolaka sudah terbit. Itu janji mereka," terangnya, Minggu (22/10/2023).

Majenun menepis isu kenaikan harga elpiji subsidi di atas harga ecer tertinggi (HET) terjadi di tingkat pangkalan. Mungkin pengecer atau kios yang naikkan harga.

"Dinas Perdagangan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan atau menegur pengencer yang mainkan harga. Kewenangan kami hanya sampai pada pangkalan," jelasnya.

Menanggapi gejolak harga tabung subsidi pada level pengecer yang kian naik, Kepala Dinas Perdagangan Kolaka Utara, Ahdan Alwi meminta pangkalan menegur pengencer mereka yang menjual LPG 3 Kg di atas harga normal.

"Kami tidak punya kewenangan tuk menegur mereka, harusnya pangkalan yang menginginkan pengecer mereka untuk tidak menjual barang subsidi di atas harga normal," ujarnya.

Kata dia, Pihaknya bersama beberapa instansi terkait akan kembali melakukan sidag di beberapa pangkalan elpiji 3 Kg di Kolaka Utara untuk memastikan harga dan pasokan gas.

"Sambil menunggu SPPBE Kolaka kembali beroperasi, kami bersama instansi terkait akan melakukan sidag ke beberapa pangkalan," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kolaka Utara, Nasir Banna menuding, mereka yang menjual LPG 3 kg di atas ambang batas harga normal adalah orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

"Itu pasar gelap, mestinya mereka tidak boleh memanfaatkan situasi seperti ini untuk raup keuntungan lebih," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kelangkaan elpiji 3 tkg di Kolaka Utara disebabkan tidak beroperasinya SPPBE Kolaka. Kebutuhan gas melon masyarakat Kolaka Utara dipasok dari SPPBE Kota Kendari dengan jarak tempuh dan antrean hingga 5 hari.

Baca Juga: Ini Penyebab Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Kolaka Utara

Sedikitnya 150 truk pengangkut elpiji 3 Kg dari beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara mengantre di SPPBE Kendari untuk mengisi elpiji subsidi. Dalam 1x24 jam, pihak SPPBE hanya mampu melakukan pengisian sebanyak 40 kendaraan dengan rata-rata 560 LPG setiap truk.

Sedikitnya, membutuhkan waktu tiga hari tuk memenuhi 150 kendaraan tersebut, karena itu, secara keseluruhan dibutuhkan waktu sekitar 5 hari hingga suplai elpiji tiba di Kolaka Utara.

Saat ini, harga elpiji subsidi di Kolaka Utara ditingkat pengecer mencapai Rp 35.000 sampai Rp 50.000. (A)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Kardin

 

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga