PDAM Busel Bongkar Kembali Proyek Jaringan Pipa MBR

Deni Djohan, telisik indonesia
Selasa, 24 November 2020
0 dilihat
PDAM Busel Bongkar Kembali Proyek Jaringan Pipa MBR
Karyawan PDAM Busel saat memotong jaringan pipa yang sudah terpasang. Foto: Ist.

" Kalau sambungan meteran itu belum ada. Kalau sudah ada pipa di sana itu saya tidak tahu. Mungkin itu pipa induk saja. "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buton Selatan (Busel), membongkar kembali sambungan jaringan pipa pengadaan air bersih.

Jaringan pipa pengadaan air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang telah terpasang di Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga itu, dibongkar Selasa (24/11/2020).

Belum ada keterangan pasti dari pihak PDAM terkait alasan sehingga pipa yang telah terpasang itu dibuka kembali dengan cara dipotong-potong. Dirut PDAM Busel, Tamrin Tamim, juga belum menjawab konfirmasi wartawan ini terkait aktivitas itu.

Padahal konfirmasi pihak PDAM sangat dibutuhkan untuk perimbangan berita ini.

Informasi yang dihimpun Telisik.id, sekitar 10 karyawan PDAM Busel dikerahkan untuk membongkar sambungan jaringan pipa yang terletak di Kelurahan Majapahit dengan cara dipotong menggunakan gergaji. Potongan pipa yang berukuran kurang lebih 4 meter itu disimpan di pinggir jalan poros perkampungan.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek air bersih di Buton Selatan telah menelan anggaran daerah sebesar puluhan miliar rupiah. Terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran daerah sebesar Rp 5 miliar yang dipotong dari dana tambahan penghasilan pegawai (TPP) tahun anggaran 2019 sebesar Rp 12 miliar.

Baca juga: Jatim Rawan Bencana Hidrometeorologi

Namun, proyek ini mendapat penolakan di beberapa wilayah di Busel. Misalnya di Kelurahan Majapahit dan Kaofe. Pasalnya, masyarakat setempat merasa tak pernah bermohon pemasangan sambungan jaringan air bersih tersebut. Salah satu masyarakat setempat, La Rizalan, terpaksa melaporkan proyek tersebut di Polsek Batauga atas dugaan pemalsuan data.

Sama halnya di Desa Kaofe, Kadatua. Kades setempat, Sumia, juga menolak proyek tersebut. Alasannya, Desa Kaofe sudah dialiri air bersih sejak 2016 lalu.

Anehnya, tim verifikasi, Murianto, mengaku bila khusus di Kelurahan Majapahit, sambungan air bersih ke rumah warga itu belum terpasang. Artinya, tak ada proyek sambungan jaringan air bersih disitu.

Padahal, sejumlah pipa telah masuk sesuai dengan kode Be slain yang tertempel di rumah-rumah warga.

"Kalau sambungan meteran itu belum ada. Kalau sudah ada pipa di sana itu saya tidak tahu. Mungkin itu pipa induk saja," tutur Murianto saat dikonfirmasi belum lama ini. (B)

Reporter: Deni Djohan

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga