Pembangunan Pelabuhan Batu Atas Buton Selatan Bernilai Rp 40 Miliar Terhambat Amdal
Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Sabtu, 03 Mei 2025
0 dilihat
Bupati Buton Selatan, Muhammad Adios, saat meninjau kembali lokasi rencana pembangunan pelabuhan ferry Batu Atas, Sabtu (3/5/2025). Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik
" Rencana pembangunan pelabuhan kapal ferry di Pulau Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara yang dijadwalkan dilakukan tahun ini molor ke tahun 2026 "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Rencana pembangunan pelabuhan kapal ferry di Pulau Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara yang dijadwalkan dilakukan tahun ini molor ke tahun 2026.
Penyebab molornya pembangunan pelabuhan tersebut adalah pada masalah administrasi, yakni belum merampungkan dokumen analisi mengenai dampak lingkungan hidup (Amdal).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Selatan, Dodi Hasry, mengatakan perampungan seluruh dokumen penting yang diperlukan untuk pengerjaan pelabuhan ferry Batu Atas diperkirakan baru akan rampung pada tahun 2025 ini.
Dinas Perhubungan Kabupaten Buton Selatan pun didesak segera merampungkan dokumen Amdal yang dibutuhkan.
“Tipe kapal yang rencana beroperasi bukan kapal ferry yang sering wara-wiri di perairan Batauga, Siompu, dan Kadatua,” ungkap Dodi, Sabtu (3/5/2025).
Baca Juga: Maisa, Representasi Perempuan Pesisir Soropia: Berjuang di Tengah Ombak dan Ketidakpastian Ekonomi
Kapal yang akan beroperasi adalah jenis roro, yang bukan hanya dapat menampung penumpang dalam jumlah banyak tetapi dapat sekaligus memuat kendaraan berat lainnya.
Dodi menyebutkan sekitar Rp 40 miliar akan digelontorkan dalam proses pembangunan pelabuhan kapal ferry di Pulau Batu Atas, yang bersumber dari dana pusat.
“Apakah akta lautnya atau Amdalnya nanti dikonfirmasi kembali ke dinas terkait,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buton Selatan, Insanu, membenarkan bahwa hanya dokumen Amdal yang masih tersisa untuk pembangunan pelabuhan ferry Batu Atas.
“Sejauh ini sudah tiga dokumen yang telah rampung, yakni dokumen feasibility study (FS), studi kelayakan, dan detail engineering design (DED),” beber Insanu.
Perampungan keselurahan dokumen penting ditargetkan tahun 2025 ini, sehingga pada tahun 2026 pembangunan pelabuhan sudah dapat dikerjakan.
Baca Juga: Pemkab Muna Siapkan Lahan 44 Hektare untuk Sekolah Rakyat di Motewe
Kendati masih terkendala pada dokumen, namun Insanu memastikan pembangunan pelabuhan ferry di Pulau Batu Atas sudah masuk dalam rencana induk pelabuhan nasional (RIPN).
Proyek yang menelan anggaran Rp 40 miliar ini bersifat multiyears, sebab mendatangkan material ke Pulau Batu Atas cukup memakan waktu lama. Perihal hibah tanah telah dituntaskan oleh Dishub melalui lobi dan negosiasi bersama pihak terkait.
“Saat ini kami tengah mempersiapkan dokumen kajian lingkungannya (Amdal), kalau sudah kami selesaikan paling lambat 2026 sudah bisa dikerjakan,” pungkas Insanu.
Diketahui, pada era pemerintahan Penjabat Bupati Buton Selatan, La Ode Budiman, telah dilakukan peninjauan lokasi bakal dibangunnya pelabuhan ferry di Pulau Batu Atas pada 11 Mei 2024.
Saa itu direncanakan pembangunan kontruksi pelabuhan mulai dikerjakan pada tahun 2025 ini. (B)
Penulis: Ali Iskandar Majid
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS