Pemda Kolut Temukan Desa Siluman di Batas Kolut-Konawe
Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 08 November 2019
0 dilihat
Rombongan Kolut Track bersama Wakil Bupati saat berfoto depan Kantor Desa Siluman. Desa Wiau, Kec. Routa, Kab. Konawe 2018 lalu.
" Sebelumnya, ada laporan masyarakat bahwa ada Desa yang masuk dalam kawasan Kolut. Untuk membuktikan makanya kami survey. "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID Rombongan Kolut Track, Kolaka Utara (Kolut), baru-baru ini membeberkan pengalamannya saat melakukan kunjungan di perbatasan Kabupaten Kolaka Utara dan Konawe pada tahun 2018 lalu. Dalam kunjungan tersebut mereka menemukan satu desa yang tidak berpenghuni yakni Desa Wiau, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe.
Menurut keterangan Muhammad Syair, salah satu rombongan organisasi Kolut Track. Kunjungan yang mereka lakukan merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat, terkait adanya temuan salah satu Desa di Konawe yang masuk di lokasi perbatasan Kolut.
“Sebelumnya, ada laporan masyarakat bahwa ada Desa yang masuk dalam kawasan Kolut. Untuk membuktikan makanya kami survey,” katanya kepada awak media, Kamis (7/11/2019).
Untuk memastikan laporan tersebut lanjutnya, komunitas Kolut Track antara lain, Asriadi Budiwan, Martani Mustafa, bersama Wakil Bupati Kolut H. Abbas, SE yang didampingi Kadis PU, bersama rombongan lain langsung mengunjungi lokasi tersebut dengan menggunakan motor trail.
"Setelah menempuh perjalanan hampir 11 jam, akhirnya rombongan tiba dilokasi yang dimaksud dan menemukan sebuah perkampungan di Konawe yang tidak berpenghuni. Di perkampungan tersebut hanya terdapat sekitar 20 rumah warga yang kosong serta Kantor desa berdinding papan dan berlantai tanah. Kami sempat berfoto di Kantor desa tersebut dan saya beserta rombongan menginap di rumah salah satu anggota BPD yang tidak berpenghuni,” kata Syair.
Dia juga menceritakan, bahwa desa tersebut tidak memiliki aktifitas layaknya desa pada umumnya. Memiliki lokasi dan jalan yang luas namun ditumbuhi rerumputan liar.
“Kami juga heran kenapa ada desa tapi tidak ada warganya,” bebernya.
Hal serupa juga dikemukakan Martani Mustafa, yang juga ikut dalam rombongan tersebut, dirinya mengaku pernah menanyakan hal tersebut kepada salah satu warga Desa Mosiku, Kecamatan Batuputih, Kolut, yang berdomisili di Desa Wiau.
Katanya, salah satu pelaksana desa Wiau perna menempatkan sekitar 30 warga Mosiku secara administrasi untuk berdomisili di desa Wiau dengan membuatkan KTP. Tapi sayang warga tidak pernah melihat desa tersebut.
"Akses untuk menuju ke Desa Wiau berada di pegunungan di desa Sarambu dengan mengikuti jalan yang dibuka oleh PT Tiar. Kalau perjalanan waktu yang kami tempuh pada saat itu untuk sampai ditujuan kurang lebih 11 jam,” pungkasnya.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Ibnu