Pemdes Lawela Selatan Buton Selatan Bantu Sarana Usaha Warga Bukan Penerima BLT
Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Kamis, 09 Januari 2025
0 dilihat
Kepala Desa Lawela Selatan, Awallu Qodim saat memimpin musyawarah desa. Foto: Ist.
" Jumlah penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Lawela Selatan, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, mengalami pengurangan signifikan pada tahun 2025 "
BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Jumlah penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Lawela Selatan, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, mengalami pengurangan signifikan pada tahun 2025.
Tahun ini, penerima manfaat BLT di desa tersebut hanya mencapai 15 persen dari jumlah penerima sebelumnya, yakni sekitar 25 persen pada tahun 2024.
Kepala Desa Lawela Selatan, Awallu Qodim, menjelaskan bahwa pada tahun 2025 jumlah penerima manfaat BLT hanya tersisa 35 orang dari sebelumnya 43 orang. Hal ini disebabkan oleh aturan baru yang mengharuskan jumlah penerima BLT maksimal hanya 15 persen dari jumlah penduduk desa.
“Pada tahun 2024 sekitar 25 persen, namun pada tahun 2025 maksimal 15 persen. Jadi, jumlah penerima manfaat yang berjumlah 43 orang kini berkurang menjadi 35 orang,” ujar Awallu, Kamis (9/1/2024).
Menurut Awallu, pengurangan jumlah penerima BLT ini dilakukan setelah verifikasi data terhadap warganya. Hanya mereka yang memenuhi kriteria tertentu yang diprioritaskan untuk menerima bantuan.
Baca Juga: Sidang Dugaan Politik Uang Pilkada Buton 2024: Saksi Kompak Sudutkan Terdakwa Zainudin
Kriteria meliputi perempuan kepala rumah tangga, lansia, individu yang mengidap penyakit kronis, serta warga yang sama sekali tidak memiliki penghasilan atau pengangguran.
“Kami telah melakukan verifikasi kembali terhadap data penerima manfaat untuk memastikan mereka yang layak dan membutuhkan. Tujuannya agar bantuan tepat sasaran,” jelas Awallu.
Program BLT untuk Desa Lawela Selatan pada tahun 2025 ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 120 juta. Setiap penerima akan mendapatkan Rp 300.000 per bulan.
Dengan jumlah penerima yang berkurang, bantuan ini diharapkan dapat lebih efektif dalam membantu warga yang benar-benar membutuhkan.
Terkait warga yang tidak lagi diprioritaskan sebagai penerima BLT, Awallu menyampaikan bahwa pihak desa telah mengidentifikasi profesi mereka. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), seperti penjual kasoami.
Baca Juga: Ditetapkan Pimpin Muna Barat Bersama La Ode Darwin, Ali Basa: Fokus Peningkatan Kesejahteraan
Untuk membantu meningkatkan kesejahteraan warga, pihak pemerintah desa berencana memberikan bantuan berupa sarana usaha. Salah satunya adalah pemberian kompor minyak bagi para pedagang kasoami, untuk memudahkan dan meningkatkan kenyamanan operasional mereka.
“Misalnya, para pedagang kasoami, kami akan bantu dengan pengadaan kompor minyak agar usaha mereka bisa berjalan lebih lancar,” ungkap Awallu.
Awallu berharap pengelolaan potensi desa, khususnya sektor wisata, dapat lebih diperhatikan. Desa Lawela Selatan memiliki potensi destinasi wisata yang sudah dikenal hingga luar daerah.
Dia juga berharap pengelolaan destinasi wisata dan akses jalan masuk dapat dikelola lebih baik oleh pihak desa di masa depan. (C)
Penulis: Ali Iskandar Majid
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS