Pemerintah Diminta Siapkan Kekuatan Militer Penuh, Klaim China di Laut Natuna Harus Diwaspadai

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Minggu, 05 Desember 2021
0 dilihat
Pemerintah Diminta Siapkan Kekuatan Militer Penuh, Klaim China di Laut Natuna Harus Diwaspadai
Ilustrasi pesawat militer Indonesia. Foto: Repro tni.au.mil.id

" Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Syariefuddin Hasan meminta Pemerintah menyiapkan kekuatan penuh militer untuk menjawab klaim Pemerintah China di wilayah perbatasan Laut Natuna Utara "

JAKARTA, TELISIK.ID - Untuk menjawab klaim Pemerintah China di wilayah perbatasan Laut Natuna Utara, Pemerintah diminta menyiapkan kekuatan penuh militer.

Permintaan tersebut disampaikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Syariefuddin Hasan.

Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id, pernyataan yang Syariefuddin Hasan tersebut sebagai bentuk respons klaim wilayah negara China yang disampaikan pemerintah negeri Tirai Bambu tersebut.

“Bagi Indonesia, tidak ada langkah lain kecuali mempersiapkan kekuatan militer secara penuh untuk menolak semua klaim China. Indonesia harus tegas dan nyata bersiap-siap,” katanya seperti dikutip Antara, Minggu (5/12/2021).

Untuk diketahui, China sebelumnya mengklaim Laut Natuna Utara bagian dari wilayah perairan tradisionalnya sebagaimana ditentukan dalam batas sembilan garis putus-putus (nine dash line).

Klaim tersebut kembali ditegaskan Pemerintah China pada bulan ini. Pemerintah Negeri Mao tersebut, meminta Indonesia menghentikan kegiatan pengeboran minyak lepas pantai di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Indonesia 'Bungkam' Soal Klaim China Atas Natuna

Terkait itu, Indonesia tunduk pada Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982) yang menetapkan ujung selatan Laut China Selatan merupakan bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Pemerintah Indonesia pada 2017 menamakan perairan itu Laut Natuna Utara.

Hasan melanjutkan, sikap China terhadap Laut Natuna Utara tidak akan berubah. Bahkan dia mengingatkan, jika China justru akan semakin agresif.

Lantaran itu, Indonesia diminta tegas menolak semua klaim China. Pun menunjukan penolakan melalui pengerahan kekuatan militer secara penuh di Laut Natuna Utara.

“Saya meminta pemerintah untuk bersikap lebih tegas dan menolak semua klaim China itu. Kita tidak boleh berdiam diri atas sikap agresif China yang kian terlihat,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menilai klaim China bersumber pada sesuatu yang imajinatif dan tidak berdasar. Namun akan berbahaya, lantaran klaim itu dapat melebar dan menyasar ke wilayah-wilayah lainnya.

Bagi dia, Indonesia tidak perlu takut bertindak menolak keras klaim China, meskipun negara itu adalah salah satu mitra dagang terbesar.

“Benar bahwa China adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, tetapi jangan lupa posisi Indonesia sangat penting dan strategis bagi China, terutama pasokan bahan baku dan komoditas,” kata dia.

“Indonesia juga adalah pasar yang besar bagi China. Jadi, tidak ada alasan untuk kita tunduk dan melempem dari tindakan China yang semakin melampaui batas ini,” kata dia.

Baca Juga: Tak Lulus TWK KPK, Novel Baswedan Cs 'Diam-diam' Diangkat Jadi ASN Polri

Selain itu, dia meminta pemerintah tidak hanya menempuh jalur diplomatik karena China kerap tidak konsisten terhadap pernyataan-pernyataanya soal Laut Natuna Utara.

“Tidak sekali ini saja China menunjukkan inkonsistensinya. Saya khawatir China juga sudah punya rencana tertentu untuk menegaskan klaimnya di wilayah absah banyak negara, termasuk Indonesia,” kata dia.

Mengutip wikipedia.org, laut Natuna adalah perairan yang terbentang dari Kepulauan Natuna hingga Kepulauan Lingga di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.

Laut ini berbatasan dengan Laut Natuna Utara di utara, barat laut, dan timur. Laut Natuna juga berbatasan dengan Selat Karimata di tenggara dan Selat Singapura di arah barat. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Baca Juga