Pemilik Toko Mentari di Kendari Positif COVID-19, Begini Kronologisnya

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Kamis, 23 Juli 2020
0 dilihat
Pemilik Toko Mentari di Kendari Positif COVID-19, Begini Kronologisnya
Toko Mentari Kendari. Foto. Muhammad Israjab/Telisik

" Ayah saya memang direktur mentari com. Sudah sejak 2016 divonis dokter sisa usia 6 bulan karena komplikasi Kanker Paru Stadium 4. Tapi karena sayangnya Allah mencukupkan usia beliau sampai tanggal 13 Juli kemarin. "

KENDARI, TELISIK.ID – Jumlah positif COVID-19 di Kota Kendari terus bertambah, kali ini datang dari keluarga pemilik Toko Komputer Mentari di jalan DR Sam Ratulangi Nomor 14, Mandonga. Sebanyak tiga orang terkonfirmasi telah melakukan uji swab dan hasilnya positif.

Ke tiga orang tersebut tak lain pemilik toko, terdiri dari dua saudara dan ibu kandung. Saat dihubungi oleh tim Telisik.id, saat ini ketiganya sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit (RS) Kota Kendari.

Ketiganya bernama dengan inisial ST (65), AS (38), AL (33). Sebelum positif COVID-19, pemicunya diduga dari ayah AS (38) dengan inisial AR (68), yang awalnya mengidap Kanker Paru Stadium 4.

“Ayah saya memang direktur mentari com. Sudah sejak 2016 divonis dokter sisa usia 6 bulan karena komplikasi Kanker Paru Stadium 4. Tapi karena sayangnya Allah mencukupkan usia beliau sampai tanggal 13 Juli kemarin,” katanya lewat pesan WhatsApp, Kamis (23/7/2020).

Dijelaskan AS, ayahnya sudah melewatkan tiga kali Medical Cekup di Rumah Sakit Wahidin Makassar. Namun, karena pandemi COVID-19 ini tidak bisa lagi melakukan perjalanan ke luar kota.

“Pada 29 Juni 2020, ayah kami Rahimakallah, sudah sakit dan gak kemana-mana lagi. Pada 12 Juli, malam hari kondisi beliau makin menurun dan membutuhkan perawatan medis, tapi beliau gak mau di masukkan ke RS, tapi kami keluarga memaksa akhirnya beliau mau. Jadi kami berinisiatif untuk rapid mandiri sebelum beliau masuk ke RS,” ucap AS.

“Pada malam itu hasil Rapid Test dari salah satu Lab RS swasta menyatakan beliau (ayah) reaktif,” sambungya.

Pada 13 Juli 2020 pagi, sekira pukul 06.30 Wita, karena kondisi ayah AS makin menurun, pihak keluarga tetap ke Rumah Sakit Bahteramas untuk mendapatkan perawatan.

“Tentunya sebelum dirawat maka akan dilakukan uji swab, masih di dalam kendaraan karena menunggu petugas yang sedikit lama, Qaddarullah beliau wafat dipangkuan Kakak kami. Baru beberapa saat kemudian petugas datang dan mengambil sample swab beliau,” kata AS sambil mengenang sosok ayahnya.

Saat mengingat kejadian itu, AS merasa sedih karena ketika dilakukan uji swab saat ayahnya sudah meninggal akibat Kanker Paru yang diidapnya sejak 2016.

Baca juga: Insentif Tenaga Kesehatan COVID-19 di Kendari Belum Terbayar

“Sudah gak ada saat swab diambil. Beberapa saat kemudian kami langsung membawa jenazah ayah kami pulang, untuk kami kebumikan jadi tidak sempat mendapatkan perawatan apa-apa di RS karena jenazah wafatnya dalam kendaraan,” bebernya.

Dia menjelaskan, dari hasil swab pada 14 Juli lalu, hasil yang keluar dikerahui bahwa ayah AS positif COVID-19.

"Pada 15 Juli, karena Protap COVID-19 bagi kontak harus diswab, maka kami secara mandiri pagi jam 6.30, kami sekeluarga sekitar 13 orang ring satu melakukan uji swab di RS," terangnya.

"Ke esokan harinya, hasil swab test keluar dan dari 13 orang itu yang positif tiga orang, yaitu ibu, adik bungsu dan saya sendiri,” tambah AS.

Setelah itu pada 17 Juli 2020, keluarga AS minta isolasi mandiri di rumah, namun tidak mendapat ijin oleh Protap COVID-19 RS Kota Kendari.

“Jadi kami secara mandiri ke ruang isolasi RS kota sampai sekarang, yang hasil lab sampai sekarang belum keluar," terang AS.

Sebelumnya, tersebar berita kepada masyarakat bahwa di Toko Mentari yang menyediakan alat elektronik komputer dan aksesoris ada yang postif COVID-19 dan pemilik toko menampik itu. Hanya saja sejak keluarga itu terpapar sudah tidak pernah melakukan kontak lagi kepada siapapun dan telah melakukan isolasi.

“Mungkin sampai juga ke kita jadi semua karyawan mentari diharuskan uji swab di RS Kendari. Padahal mereka gak pernah lagi kontak dengan kami sejak tanggal 4 Juli itu,” jelasnya.

Sementara untuk Toko Mentari sendiri masih dibolehkan buka, dengan prosedur orang-orang yang ada di dalam benar-benar bebas dari COVID-19.

“Dari pihak gugus tugas membolehkan untuk tetap buka, asal yang jaga bukan yang hasil labnya belum keluar atau yang sudah keluar tapi yang negatif,” tandasnya.

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Kardin

Baca Juga