Pemkab Konawe Maksimalkan Investasi demi Tingkatkan Kemandirian Daerah

Muhamad Surya Putra, telisik indonesia
Kamis, 07 Januari 2021
0 dilihat
Pemkab Konawe Maksimalkan Investasi demi Tingkatkan Kemandirian Daerah
Penasehat Khusus Menteri Bidang Informasi dan Teknologi Kemenko Marves RI, Prof Yohanes Surya PhD, dalam lawatannya ke Konawe beberapa waktu lalu. Foto: Muh. Surya Putra/Telisik

" Sektor pertambangan ini kita harapkan bisa meningkatkan kemandirian daerah. Investasi di Kecamatan Routa juga akan segera terealisasi. Ke depan, kita ingin kebutuhan nikel, lithium dan kobalt di seluruh dunia, bisa dihasilkan dari Konawe. "

KONAWE, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten Konawe saat ini sangat serius fokus pada investasi jangka panjang di beberapa sektor, khususnya pada sektor pertambangan. Ini tak lepas demi memajukan kemandirian daerah.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa meletakkan dasar pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah yang dipimpinnya iti dengan merujuk kepada hakekat otonomi daerah.

Ada tiga indikator yang menjadi hakekat otonomi daerah sesuai Undang-undang (UU) Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Tak hanya aspek peningkatan pelayanan publik dan daya saing daerah, kemandirian daerah juga menjadi fokus Bupati Konawe untuk memakmurkan masyarakat Konawe.

Sekda Konawe, Ferdinan Sapan. Foto: Muh. Surya Putra/Telisik

Kemandirian daerah tersebut diwujudkan Kery dengan cara memaksimalkan investasi. Investor domestik dan mancanegara banyak yang tertarik untuk menanamkan modalnya di Konawe.

Dengan potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah khususnya di sektor perkebunan maupun pertambangan, investasi dari pihak swasta sangat banyak masuk ke Konawe.

Baca juga: Bersama Investor, Pemprov Aceh Kunjungi Lokasi Penambangan Aspal Buton

Salah satu investasi tersebut yakni kompleks pabrik pemurnian nikel di Kecamatan Morosi oleh PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI). Masuknya perusahaan raksasa berbendera Tiongkok itu ke Konawe, tak lepas dari andil Bupati Kery Saiful Konggoasa bersama wakilnya Gusli Topan Sabara dalam menciptakan iklim investasi yang nyaman bagi pemilik modal.

Apalagi bupati dua periode ini meyakini, hadirnya investasi di daerah lumbung beras tersebut pasti berimplikasi terhadap terbukanya lapangan kerja secara massal.

"Sektor pertambangan ini kita harapkan bisa meningkatkan kemandirian daerah. Investasi di Kecamatan Routa juga akan segera terealisasi. Ke depan, kita ingin kebutuhan nikel, lithium dan kobalt di seluruh dunia, bisa dihasilkan dari Konawe," ujar Kery Saiful Konggoasa.

Politisi PAN Sultra itu menuturkan, dengan memaksimalkan investasi tersebut, indikator kemandirian daerah sudah sangat dirasakan hasilnya. Sebagai contoh, sejak tahun 2019, predikat daerah tertinggal tak lagi disandang Konawe. Hal itu berkat kontribusi investasi swasta dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Konawe tiap tahunnya.

Bupati yang bergaya nyentrik ini menyebut, suatu daerah tidak akan mengalami kemajuan jika banyak masyarakat di wilayah tersebut yang tidak bekerja.

"Kalau semua orang bekerja, perekonomian pasti menggeliat. Pertumbuhan ekonomi meningkat karena terbukanya lapangan kerja," tambahnya.

Orang nomor satu di Pemkab Konawe tersebut menambahkan, untuk meningkatkan kemandirian daerah, aspek lain yang harus diperhatikan yakni menyangkut persoalan kemiskinan di Konawe.

Menurut Kery, masalah kemiskinan merupakan hal penting untuk mengukur sukses tidaknya pemerintahan di suatu daerah dijalankan.

"Tolak ukur suksesnya sebuah kebijakan tidak hanya dilihat dari aspek fisik. Namun juga dilihat dari segi peningkatan sumber daya manusia (SDM)," tutur Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPW PAN Sultra itu.

Kery menyebut, angka kemiskinan di Konawe kian tahun menunjukkan tren penurunan. Di tahun 2019, angka kemiskinan di Konawe sebesar 11 persen. Berkurang dua persen jika dibandingkan tahun 2018 sebesar 13 persen.

Mantan Ketua DPRD Konawe itu menyebut, ada beberapa strategi Pemkab Konawe dalam menanggulangi kemiskinan secara bertahap. Kiat-kiat yang dilakukan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa yaitu mengelola potensi daerah yang dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, termasuk mengelola investasi yang masuk ke Konawe secara tepat.

"Potensi ini yang paling signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Konawe. Dapat kita lihat dampak positif atas keberadaan kawasan industri di Kecamatan Morosi, yaitu serapan tenaga kerja yang sangat besar," ungkapnya.

Selain itu, bukti keseriusan pemerintah Kabupaten Konawe di sektor pertambangan yakni dengan akan dibangunnya Politeknik yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi sumberdaya manusia yang ada di Konawe.

Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan membahas penguatan investasi di Konawe beberapa waktu lalu.Foto: Dok Humas Konawe

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe, Ferdinan Sapan mengatakan, Politeknik nantinya akan memprioritaskan sumberdaya manusia yang ada di Konawe yang bakal menikmati pendidikan di sana, yang tentunya proses seleksinya cukup ketat dengan menggunakan sistem passing grade yang akademis.

Sebelumnya, Ferdinan Sapan menerima kunjungan dari staf khusus Menteri Bidang Informasi dan Teknologi Kemenko Marves RI, Prof Yohanes Surya PhD di Kantor Bupati Konawe beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungan tersebut dibahas rencana pembangunan gedung Politeknik, yang rencananya akan dilaksanakan di Kecamatan Pondidaha dengan luas lahan sebesar 25 hektar yang akan disediakan Pemerintah Kabupaten Konawe.

Baca juga: Distribusi Vaksin COVID-19 di Buton Tunggu Uji Klinis BPOM

Penasehat khusus Menteri Bidang Informasi dan Teknologi Kemenko Marves RI, Prof Yohanes Surya PhD, mengatakan, dari hasil fasilitasi bersama Pemkab Konawe, dapat diputuskan bahwa pembangunan Politeknik Industri di Konawe akan dilakukan oleh PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).

Politeknik itu, nantinya akan berada di bawah naungan yayasan yang dibentuk dari kolaborasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dan Pemkab Konawe.

"Politeknik Industri nantinya akan menghasilkan SDM yang handal dan siap kerja di perusahaan tambang di wilayah setempat," pungkasnya.

Yohanes mengatakan, di dalam yayasan itu, Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pembina yakni Gubernur Sultra dan Bupati Konawe. Dengan demikian, peran pemerintah akan sangat bermanfaat di sini.

Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pembina yayasan tempat bernaung Politeknik Industri berskala internasional tersebut, nantinya akan mengarahkan kelanjutan pembangunan Politeknik Industri di Konawe. Sehingga, kampus Politeknik tersebut nantinya bisa berjalan beriringan.

Pembangunan Politeknik ini direncanakan mulai dilaksanakan pada tahun 2021 ini yang anggarannya masih dalam pembahasan.

Reporter: Muh. Surya Putra

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga