Pemkab Muna Sebut Perencanaan Jalan Warangga Sejak 2017
Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 19 Maret 2020
0 dilihat
Ketgam : Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Setda Muna, Ali Sadikin. Foto : Istimewa
" Sebenarnya dari tahun 2017 sudah dikerjakan, tapi karena terkendala izin pinjam pakai lahan, sehingga pembangunannya dimulai tahun 2018, setelah izin terbit "
MUNA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna menapik tudingan kalangan DPRD terkait perencanaan pelebaran jalan Warangga tidak becus.
Kata Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Setda Muna Ali Sadikin, pembangunan jalan dua jalur di Warangga sudah melalui perencanaan yang matang. Dimana, pembangunan pelebaran jalannya pada poros Motewe-Watoputeh telah direncanakan sejak tahun 2017. Dasarnya, dikarenakan kondisi jalan sempit yang tidak sebanding dengan populasi penduduk yang melewati jalan itu sangar besar.
"Sebenarnya dari tahun 2017 sudah dikerjakan, tapi karena terkendala izin pinjam pakai lahan, sehingga pembangunanya dimulai tahun 2018, setelah izin terbit," ungkap Ali Sadikin.
Lalu pembangunan dilanjutkan di tahun 2019. Karena, APBD 2019 lebih dulu disahkan, maka penganggarannya dilakukan pada APBD-P yang disetujui oleh anggota DPRD melalui pembahasan dan sidang paripurna.
"Jadi saya pikir tidak ada masalah dengan pekerjaan itu. Perencanaannya pun sudah sangat matang," katanya.
Mantan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) itu sedikit menguraikan bahwa, pelebaran jalan Warangga telah mendapat restu dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XXI Kendari. Bahkan telah ditinjau langsung oleh Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Ridwan Bae beberapa waktu lalu.
"Jangan lagi ragukan soal Warangga itu, pak bupati sudah memikirkan semuanya," ujarnya.
Sesuai arahan bupati, dari pada DPRD mempolemikan persoalan jalan Warangga, alangkah baiknya melakukan konsultasi di balai terkait seperti apa nantinya pembangunannya.
"Sudah ada kesepakatan antara pak bupati bersama kepala balai. Nanti coba konsultasikanlah," pintanya.
Berkaiatan ada yang tidak rata pada jalanan yang dibangun, menurutnya disebabkan pipa induk milik PDAM peninggalan Belanda. Bila, pipa itu dipindahkan ataupun dirusaki, maka, distribusi air se Kota Raha akan lumpuh total.
"Persoalan pipa-pipa itu, pemkab juga sudah mencari solusinya. Begitu juga tiang listrik, akan segera dipindahkan," terangnya.
Tahun ini juga, Pemkab telah mengalokasi anggaran untuk pengembangan kawasan Warangga. Adalah pembangunan rest area dan RTH diantara dua jalur jalan itu.
"Pak bupati minta dukungan DPRD dan semua pihak. Karena ini semua demi kemajuan daerah," tukasnya.
Reporter: Naryo
Editor: Sumarlin