Penggunaan Batu Kapur di Proyek APBN, Kontraktor dan Balai Prasarana Permukiman Diduga Main Mata

Sunaryo, telisik indonesia
Jumat, 16 Juni 2023
0 dilihat
Penggunaan Batu Kapur di Proyek APBN, Kontraktor dan Balai Prasarana Permukiman Diduga Main Mata
Penggunaan batu kapur pada proyek APBN di Desa Lagasa, menuai protes dari anggota DPRD Kabupaten Muna. Foto: Sunaryo/Telisik

" Ketua Komisi III, Awal Jaya Bolombo mengatakan, penggunaan batu kapur bukti kurangnya pengawasan dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tenggara selaku satuan kerja (satker) "

MUNA, TELISIK.ID - Penggunaan material batu kapur pada proyek talud dan drainase yang bersumber dari APBN di Desa Lagasa, Kecamatan Duruka, terus mendapat sorotan dari Komisi III DPRD Muna.

Ketua Komisi III, Awal Jaya Bolombo mengatakan, penggunaan batu kapur bukti kurangnya pengawasan dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tenggara selaku satuan kerja (satker). Pasalnya, tim Balai baru turun ke lokasi setelah proyek tersebut mencuat di media massa.

"Ada indikasi kontraktor PT Alfa Media Adi Jaya dan Balai main mata," kata Awal Jaya Bolombo, Jumat (16/6/2023).

Pria yang karib disapa AJB itu menduga, kontraktor sengaja menggunakan batu kapur demi mendapatkan keuntungan yang besar. Parahnya, pihak Balai terkesan melakukan pembiaran.

Baca Juga: Bila Tidak Dibongkar, DPRD Muna Minta APH Periksa Proyek APBN di Lagasa

"Ini tidak bisa dibiarkan, karena otomatis bisa menimbulkan kerugian keuangan negara dan pekerjaannya tidak berkualitas," terangnya.

Komisi III akan terus melakukan fungsi pengawasan terhadap proyek senilai Rp 15,5 miliar itu. Batu-batu kapur yang sudah terpasang pada talud dan drainase harus dibongkar, lalu diganti dengan batu gunung.

"Bila tidak dibongkar, kita akan rekomendasikan ke aparat penegak hukum (APH) untuk memeriksa proyek itu," tegasnya.

Pengawas pekerjaan, Yos mengaku, tim dari Balai telah turun meninjau proyek itu. Sesuai arahan dari tim, sekitar 30 meter talud yang akan dibongkar, karena terdapat batu kapur.

Baca Juga: Proyek APBN di Muna Diduga Gunakan Material Batu Kapur

"Kita tunggu air laut surut baru dibongkar," singkatnya.

Sementara itu, warga sekitar yang minta identitasnya disembunyikan mengatakan, bukan saja 30 meter yang terdapat batu kapur. Tetapi, hampir semua pada pemasangan batu di talud drainase.

"Bisa dicek. Hanya memang ada yang sudah ditimbun tanah dan diplester (drainase), sehingga sudah tidak terlihat," ungkapnya. (A)

Penulis: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga