Pengikut Sekte Ini Minum Darah Haid, Wanita Dipaksa Orgasme Pria Tidak Boleh Ejakulasi

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 12 Oktober 2024
0 dilihat
Pengikut Sekte Ini Minum Darah Haid, Wanita Dipaksa Orgasme Pria Tidak Boleh Ejakulasi
Sekte ini dikenal sebagai kelompok 'penyembah' cairan tubuh, seperti air mani, kotoran, urine, dan darah menstruasi. Foto: Repro AFP

" Bagi masyarakat Baul, darah haid dianggap sebagai bagian yang sangat penting dari tubuh wanita. Mereka percaya bahwa darah tersebut berfungsi sebagai 'jimat' dan memiliki kekuatan spiritual "

BENGAL, TELISIK.ID - Seks merupakan kebutuhan dasar manusia yang berkaitan dengan kenikmatan serta fungsi reproduksi. Dalam banyak budaya di seluruh dunia, seks sering menjadi bagian dari ritual dan tradisi.

Salah satu yang menarik perhatian adalah praktik yang dilakukan oleh suku Baul di Bengal, India. Sekte ini memiliki tradisi unik yaitu minum darah haid seorang gadis yang baru pertama kali mengalami menstruasi.

Bagi masyarakat Baul, darah haid dianggap sebagai bagian yang sangat penting dari tubuh wanita. Mereka percaya bahwa darah tersebut berfungsi sebagai 'jimat' dan memiliki kekuatan spiritual.

Mengutip kumparan.com Jumat (11/10/2024), suku Baul adalah sekte religius yang menggabungkan elemen-elemen dari berbagai agama, termasuk Hindu, Islam, Buddha, dan Tantra.

Dalam tradisi mereka, cairan tubuh seperti darah haid, air mani, urine, dan kotoran, menjadi hal yang disembah dan dihormati.

Baca Juga: Tradisi Unik Suku Wodaabe: Adu Gigi Putih hingga Culik Istri Orang

Setiap kali ada remaja perempuan yang mendapatkan menstruasi pertamanya, masyarakat Baul mengadakan selebrasi. Dalam acara tersebut, darah haid ditampung dan dicampur dengan susu sapi, kamper, air kelapa, dan gula aren.

Setelah diolah, cairan tersebut menjadi hidangan yang disajikan kepada keluarga dan teman-teman. Hidangan ini terutama ditujukan bagi pria, yang tidak memiliki darah haid dan dianggap tidak lengkap secara spiritual.

Pria dalam suku Baul percaya bahwa mereka perlu “menyerap” darah haid dari sumber eksternal untuk mencapai keseimbangan spiritual.

Praktik ini diyakini memberikan kekuatan memori, meningkatkan kecantikan, serta membawa kebahagiaan pada jiwa. Dalam waktu sebulan, pria-pria dari sekte ini secara rutin menyantap darah haid seorang gadis. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini juga diikuti oleh wanita dewasa di kalangan mereka.

Selain meminum darah haid, cara lain untuk meningkatkan status sosial pria dan wanita di suku Baul adalah melalui hubungan seksual. Hubungan ini dianggap sebagai ritual suci yang disebut yugala-sadhana.

Baca Juga: Tradisi Unik Ungkap Kebohongan di Afrika

Dalam praktik ini, identitas laki-laki dan perempuan dilampaui melalui seks dan persekutuan cairan esensial. Suku Baul meyakini bahwa melalui ritual ini, mereka dapat mencapai keseimbangan spiritual dan koneksi yang lebih dalam.

"Wanita didorong untuk orgasme, dan yang terpenting pria tidak boleh ejakulasi,'' kata salah satu anggota sekte, seperti dilansir dari Amuse Vise.

Untuk menjalankan tradisi ini, wanita didorong untuk orgasme. Hal ini akan memberi energi kembali pada pasangannya, yang seharusnya berfokus pada pemujaan yoni (vulva) pasangannya. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga