Penuhi Kehidupan di Balik Tumpukan Sampah
Erni Yanti, telisik indonesia
Sabtu, 02 Desember 2023
0 dilihat
Seorang wanita bernama Samsia setiap paginya menyasari tempat-tempat pembuangan sampah. Foto: Erni Yanti/Telisik
" Seorang wanita bernama Samsia rela penuhi kebutuhan hidupnya di balik tumpukan sampah. Tak ada lagi yang dipikirkan selain dari barang bekas itu untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah "
KENDARI, TELISIK.ID - Seorang wanita bernama Samsia rela penuhi kebutuhan hidupnya di balik tumpukan sampah. Tak ada lagi yang dipikirkan selain dari barang bekas itu untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Meski dengan usia yang sudah semakin menua, bahkan usianya sendiri tak lagi diingatnya, tidak menyurutkan semangatnya.
Ditambah sang suami sedang sakit, tak ada lagi yang membantunya memungut sampah plastik dan kardus bekas untuk menambah penghasilan mereka.
Kondisi ekonomi yang tidak mencukupi, sehingga sang suami juga harus terbaring sakit di rumah tanpa dibawa ke rumah sakit. Hanya kepasrahan setiap hari untuk menguatkan dirinya.
Baca Juga: Nenek 62 Tahun Jualan Tomat demi Bisa Makan Setiap Hari
Setiap pagi sebelum matahari bersinar, ia harus bergegas menyasari setiap jalan yang terdapat tumpukan sampah sebelum mobil pengangkut sampah tiba mendahuluinya.
Biasanya, ia mangkal dan duduk di tepi jalan samping ATM BRI di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Banggoeya, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, menuggu sampah bekas yang dibuang masyarakat sekitar.
"Setiap pagi harus datang cepat sebelum mobil pengangkat sampah datang duluan, jadi kalau tiba mobil sampah yang diangkat sudah saya pilih-pilih," kata Samsia, Sabtu (2/11/2023).
Setiap hari, ia berjalan kaki ditemani gerobak arco merahnya itu, untuk menaruh sampah bekas yang telah dipilanya ke dalam karung, lalu didorong gerobak itu sampai ke rumahnya untuk dikumpul lalu ditimbang.
Kondisi terik matahari menjadi saksi perjuangan Samsia, hingga harus berulang kali mengusap keringat menetes membasahi ubun dan pipinya.
"Mau diapa, nda ada modal mau kerja yang lain, sedikit demi sedikit ini bisa memenuhi kebutuhan," kata Samsia.
Perjuangan yang ia lewati begitu berat, ditambah kondisi anak gadisnya mengalami trauma, akibat dinodai laki-laki bejat membuatnya semakin terpuruk dalam keadaan.
Hanyalah kepasrahan yang dapat ia lakukan untuk mencari pundi-pundi rupiah, dan mengobati trauma yang dialami anaknya itu.
Baca Juga: Gadis Yatim Penjual Rujak, Redam Impian Kuliah karena Tak Ada Biaya
"Anak saya di rumah, yang perempuan kadang kalau tiba gelisahnya harus minum obat, dia takut dan malu keluar rumah karena trauma," ungkap Samsia sembari menatap jalan dengan penuh kerapuhan.
Ia hanya menguatkan dirinya untuk terus bersabar menjalani kehidupan dan mencari untuk penghidupan keluarganya.
Salah seorang yang singgah menarik uang di ATM pun ikut prihatin melihatnya, yang setiap paginya duduk termenung di samping gerobak arco bersama karung berisi sampah plastik, gardus dan lainnya.
"Iya sering saya lihat itu ibu, biasanya duduk di samping ATM itu, kasian juga sedih liatnya," kata Tia ikut prihatin. (B)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS