Penyeludupan Satwa Lindung Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Murhum Baubau

Elfinasari, telisik indonesia
Minggu, 21 April 2024
0 dilihat
Penyeludupan Satwa Lindung Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Murhum Baubau
Satwa lindung yang diamankan oleh BKSDA Baubau. Foto: Ist.

" Penyeludupan sejumlah satwa langka, termasuk burung cendrawasih, burung nuri, dan kanguru di kapal Pelni KM Nggapulu yang sedang berlabuh di Pelabuhan Murhum, Baubau berhasil di gagalkan pada Jumat (19/4/2024) "

BAUBAU, TELISIK.ID - Penyeludupan sejumlah satwa langka, termasuk burung cendrawasih, burung nuri, dan kanguru di kapal Pelni KM Nggapulu yang sedang berlabuh di Pelabuhan Murhum, Baubau berhasil di gagalkan pada Jumat (19/4/2024).

Aksi penggagalan penyelundupan yang dilakukan oleh BKSDA Kota Baubau terekam kamera dan viral di media sosial. Saat itu, KM Nggapulu sedang berlabuh di Pelabuhan Murhum, Baubau.

Kepala Resort BKSDA Baubau, Alisman menjelaskan, tindakan penggagalan tersebut dilakukan setelah menerima laporan dari seorang penumpang kapal dari Tual yang melihat burung nuri dalam sebuah sangkar di bawah tempat tidur.

Baca Juga: Video: Polisi Tangkap Tersangka Pembuat Bom Molotov yang Melukai Ayah dan Dua Bocah

"Kemudian BKSDA menindaklanjuti dan sekitar pukul 18.00 Wita, tim telah siap dan telah melakukan koordinasi dengan angkatan laut dan Karantina," ungkap Alisman, Minggu (21/4/2024).

Saat melakukan pemeriksaan, Tim BKSDA menemukan tiga ekor Kanguru dan empat ekor burung Cendrawasih dalam sebuah box besar dan kandang besi di kamar mesin kapal KM Nggapulu.

Alisman juga merincikan bahwa sebelum menemukan box di kamar mesin kapal, pihaknya telah lebih dulu mendapati dua ekor burung Nuri di dek dua dan dek lima kapal.

"Untuk burung Nuri ditemukan ada dua yakni jenis Nuri Bayan dan Nuri Merah yang kami duga berasal dari Kepulauan Aru jika dilihat dari rute kapal," tambahnya.

Baca Juga: Seorang Mahasiswa Terjun dari Lantai 3 Unidayan Baubau

Selanjutnya, Alisman menjelaskan, hewan-hewan langka tersebut rencananya akan dikembalikan ke tempat asalnya di BKSDA Maluku sambil menunggu petunjuk lebih lanjut dari kepala BKSDA Sulawesi Tenggara.

Meskipun demikian, Kepala Seksi Lala dan Usaha Jasa Kepelabuhanan, Herwan Rasyid, mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut terjadi sebelumnya.

"Setahu kami BKSDA biasa melakukan razia hewan dan lainnya, tapi kami tidak tahu jika ada penyeludupan," tuturnya. (B)

Penulis: Elfinasari

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga