Penyesuaian Tarif Jhonson Tujuan Wangi-Wangi dan Kapota Tak Dikeluhkan Penumpang
Wa Ode Hesti, telisik indonesia
Kamis, 20 Februari 2025
0 dilihat
Kapal Jhonson tujuan Wanci ke Pulau Kapota Foto: Wa Ode Hesti/Telisik
" Tarif sewa transportasi Kapal Jhonson dari Pulau Wangi-Wangi menuju Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, saat ini mengalami perubahan "


WAKATOBI, TELISIK.ID - Tarif sewa transportasi Kapal Jhonson dari Pulau Wangi-Wangi menuju Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, saat ini mengalami perubahan.
Jhonson merupakan alat penyeberangan yang digunakan masyarakat Pulau Kapota untuk menyeberang dan mengirim barang menuju pulau-pulau yang ada di Kabupaten Wakatobi.
Seorang warga Kapota, Ebo, mengatakan Jhonson terus menjadi tulang punggung bagi banyak masyarakat di sekitar pesisir, khususnya masyarakat Pulau Kapota.
“Lebih dari sekadar layanan transportasi, jasa ini membawa harapan dan persatuan kepada mereka yang mengandalkannya,” kata Ebo, Kamis (20/2/2025).
Informasi yang diperoleh telisik.id dari penyedia jasa transportasi laut setempat, harga sewa per orang mengalami penyesuaian akibat kenaikan biaya bahan bakar.
Baca Juga: Keindahan dan Kesan Mistis Air Terjun Moramo, Tarif Masuk Beratkan Pengunjung
Saat ini tarif Kapal Jhonson berada di kisaran Rp 10 ribu. Sebelumnya, tarif sewa Rp 5 ribu, dengan jarak tempuh kurang lebih 15 menit dari Wangi-Wangi ke Kapota, maupun rute sebaliknya.
“Penyesuaian harga ini karena kenaikan harga BBM dan biaya operasional lainnya,” ujar operator Kapal Jhonson, La Ane.
Baca Juga: 288 Calon PPPK Wakatobi Tes Kejiwaan Bertarif Rp 550.000 per Peserta
Meski ada kenaikan tarif, para penyedia jasa memastikan keamanan dan kenyamanan tetap menjadi prioritas utama selama perjalanan.
Bagi warga yang sering bepergian ke Kapota banyak yang memahami bahwa perubahan ini tak terhindarkan.
“Kapal laut ukuran mini ini menjadi alat vital dalam mendistribusikan sumber daya ke pasar lokal dan nasional,” ujar warga lain, Nisa. (A)
Penulis: Wa Ode Hesti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS