Perairan Teluk Bone Aman, Nelayan Kolaka Diminta Tetap Waspada
Musdar, telisik indonesia
Rabu, 15 Januari 2020
0 dilihat
Perairan Teluk Bone Kembali Aman. Foto: Ilustrasi
" Untuk para nelayan kami mengimbau jika terjadi perubahan cuaca yang signifikan terutama peningkatan angin >15 knot, dan tinggi gelombang >1,25 meter agar waspada dan berhati-hati melakukan aktivitasnya di laut. "
KENDARI, TELISIK.ID - Nelayan Kolaka beberapa waktu lalu enggan melaut, karena khawatir ketinggian ombak di perairan Teluk Bone mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter, serta kecepatan angin 15 hingga 25 knot.
Baca Juga: Polisi Bekuk Pencuri Handphone di Pomalaa
Pasca cuaca ekstrem melanda, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memperkirakan untuk beberapa hari kedepan perairan Teluk Bone kembali normal.
Meski cuaca relatif aman, BMKG memberi catatan agar nelayan tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim.
BMKG Kendari juga mengajak masyarakat, khusunya nelayan untuk selalu memperbarui informasi cuaca sebelum melakukan aktivitas di laut.
"Untuk para nelayan kami mengimbau jika terjadi perubahan cuaca yang signifikan terutama peningkatan angin >15 knot, dan tinggi gelombang >1,25 meter agar waspada dan berhati-hati melakukan aktivitasnya di laut," kata Prakirawan BMKG Sultra, Faizal Habibie, di Kendari, melalui pesan singkat, Selasa (14/1/2020).
Dalam waktu tiga hari kedepan, Faizal Habibie mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantaunan BMKG, tinggi gelombang di sekitar teluk Bone relatif baik, dengan tinggi gelombang diperkirakan 0,1-075 meter dengan kecepatan angin 2-10 knot.
"Dari pantauan kami 1-3 hari kedepan tinggi gelombang dan kecepatan angin di sekitar Teluk Bone relatif baik," katanya.
Di tempat yang berbeda, Humas Kantor SAR Kendari Wahyuddin, mengimbau kepada masyarakat, khusunya nelayan, sebelum melakukan kegiatan khususnya di laut, agar memperhatikan kondisi cuaca, mencari tau cuaca hari ini dan beberapa hari ke depan seperti apa.
"Selain itu, kita minta untuk memperhatikan kondisi kelayakan kapal atau perahu yg digunakan apakah layak atau tidak. Juga memastikan alat-alat navigasi seperti kompas berfungsi dengan baik termasuk alat komunikasi berupa radio maupun HP, yang terakhir untuk alat keselamatan seperti "lifejacket" ataupun "ringbuoy" tersedia di kapal ataupun perahu," ujarnya.
Reporter: Mus
Editor: Sumarlin