Perempuan Anemia Berisiko Tinggi Lahirkan Bayi Stunting
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 07 November 2023
0 dilihat
BKKBN Sulawesi Tenggara gelar pekan pelayanan KB serentak gratis dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2023. Foto: Facebook BKKBN Sulawesi Tenggara
" BKKBN Sulawesi Tenggara terus mengingatkan masyarakat, terutama ibu hamil, mengenai bahaya anemia yang berpotensi mengakibatkan kelahiran anak stunting "
KENDARI, TELISIK.ID - Stunting masih menjadi masalah yang dihadapi berbagai daerah, termasuk di Sulawesi Tenggara. Anemia menjadi salah satu penyebab seorang perempuan berisiko melahirkan anak stunting.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, Asmar. Menurutnya, dalam upaya pencegahan, BKKBN Sulawesi Tenggara terus mengingatkan masyarakat, terutama ibu hamil mengenai bahaya anemia yang berpotensi mengakibatkan kelahiran anak stunting.
Ia menambahkan, anemia pada wanita, khususnya ibu hamil dapat menyebabkan kurangnya suplai oksigen ke janin.
Hal ini, kata dia, berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, yang kemudian dapat berujung pada kelahiran anak stunting.
"Anemia pada ibu hamil menjadi salah satu faktor risiko terjadinya stunting pada anak,” kata Asmar kepada Telisik.id, belum lama ini.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) mengatakan, kajian ilmiah kedokteran menunjukkan bahwa kelahiran bayi stunting sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik sang ibu.
Perempuan yang menderita anemia, kata dia, berisiko tinggi melahirkan bayi stunting.
"Hasil berbagai kajian menunjukkan bahwa kejadian stunting dipengaruhi oleh faktor orang tua, terutama ibu seperti usia terlalu muda, anemia, dan kekurangan energi kronis, yang dapat dilihat dari Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Lengan Atas. Perempuan yang hamil di usia muda memiliki potensi yang tinggi melahirkan anak yang stunting. Begitupun perempuan yang hamil dalam kondisi anemia dan kekurangan energi kronis," kata Hasto Wardoyo, dikutip dari bkkbn.go.id.
Sebagai tambahan, dikutip dari alodokter.com, kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.
Akibat dari anemia ini di antaranya adalah organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. (B-Adv)