Perjuangan Seorang Pria Merantau di Kendari Jualan Es Dawet Demi Hidupi Keluarga

Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 12 Oktober 2023
0 dilihat
Perjuangan Seorang Pria Merantau di Kendari Jualan Es Dawet Demi Hidupi Keluarga
Senyum penjual es dawet saat musim kemarau, jualanpun laris manis. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Jalaluddin (52), sudah puluhan tahun menjadi penjual es dawet ayu di Kota Kendari. Ia rela merantau dari tanah Jawa untuk memenuhi kehidupan keluarga "

KENDARI, TELISIK.ID - Jalaluddin (52), sudah puluhan tahun menjadi penjual es dawet ayu di Kota Kendari. Ia rela merantau dari tanah Jawa untuk memenuhi kehidupan keluarga.

Ia mengatakan mulai berjualan es dawet sejak 5 tahun lalu, awalnya ia berpikir harus berjualan apa dengan modal sedikit, kemudian ia terfikir untuk menjual es dawet ayu yang tidak menguras modal banyak.

Jalaluddin menyampaikan alasannya karena menurutnya, berdagang es lebih menghasilkan walaupun dengan modal sedikit dari pada yang lain.

Ia mengaku, jarang pulang ketemu keluarga di tanah Jawa karena harus bekerja setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan dan mengirimkan untuk keluarganya.

Baca Juga: Kisah Penjual Es Tong-Tong Keliling, Banting Tulang Penuhi Kebutuhan Keluarga

"Saya merantau ke sini jualan es dawet ayu, keluarga di Jawa, sudah 2 tahun saya tidak pulang karena harus menjual," ungkapnya.

Walaupun dengan penghasilan yang tidak menentu pada setiap harinya, namun ia sangat bersyukur dengan setiap yang ia dapatkan, terpenting baginya untuk keluarga.

"Penghasilan setiap hari yang walaupun pas-pasan, tapi kalau dikerjakan dengan tekun Insya Allah ada hasil," ujarnya.

Meski demikian, menurut Jalaluddin keuntungan yang didapatnya dari berdagang es dawet, sedikit demi sedikit bisa memenuhi kebutuhan keluarganya, ditambah lagi musim panas yang memiliki banyak pembeli.

Menerjang jalanan yang terik, Jalaluddin tak lagi mengenal kata lelah, ia tidak menyerah untuk berjualan dawet, walaupun harus berpanas-panasan untuk berjualan di pinggir jalan.

"Menjual es ini lebih menghasilkan. Saya dapat Rp 300 ribu satu hari, kalau lagi musim panas begini, kalau hujan kadang hanya Rp 50 ribu, tapi tetap betsyukur," ucapnya sembari tersenyum.

Baca Juga: Mantan Karyawan Perusahaan Tambang, Banting Setir jadi Pedagang Buah Keliling

Sementara salah seorang yang membantunya, Ica mengatakan sangat bersyukur saat ini lagi banyak pembeli, walaupun kadang terik matahari.

“Bersyukur sih alhamdulilah, walaupun kita jualan panas tapi dagangan laku," kata Ica sembari menyiapkan es dawet untuk pelanggan.

Sementara salah seorang pembeli, Ramadhani mengatakan, dirinya menyukai es dawet, jadi ia membeli.

"Segar, apalagi saat panas-panasnya seperti saat ini, jadi menu ini jadi pilihan untuk minuman penghilang dahaga," katanya sembari tersenyum. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga