Pesta Adat Kasambu-Sambu, Tradisi Masyarakat Buton yang Tetap Lestari

Elfinasari, telisik indonesia
Sabtu, 29 April 2023
0 dilihat
Pesta Adat Kasambu-Sambu, Tradisi Masyarakat Buton yang Tetap Lestari
Suasana pagelaran pesta adat kasambu-sambu di Kota Baubu. Foto: Elfinasari/Telisik.

" Pesta adat kasambu-sambu hingga kini masih menjadi tradisi masyarakat Buton yang dilaksanakan setiap tahun setelah hari raya Idul Fitri sebagai ajang silaturahmi di Kelurahan Kolese, Kecamatan Lia-lia, Kota Baubau "

BAUBAU, TELISIK.ID - Pesta adat kasambu-sambu hingga kini masih menjadi tradisi masyarakat Buton yang dilaksanakan setiap tahun setelah hari raya Idul Fitri sebagai ajang silaturahmi di Kelurahan Kolese, Kecamatan Lia-lia, Kota Baubau.

Kasambu- sambu, artinya suap menyuap untuk menyambut para perantau yang pulang ke kampung halaman sekaligus ajang pencarian jodoh antara masyarakat yang memiliki waktu dan rezeki untuk menghadirkan tamu. Dalam prosesnya ada prosesesi mengucapkan kata tompalaijo, artinya memberi suap atau makan kepada tamu yang telah hadir.

Rangkaian acaranya yaitu memberikan pengalungan bunga kepada Walikota Baubau, diiringi tarian mangaru (tari perang) yang menandakan sebuah perlindungan yang diberikan oleh masyarakat Kolese kepada tamu yang hadir dalam rangka kegiatan Kasambu-sambu, selanjutnya melempar sapu tangan artinya jika ada gadis yang disuka dalam pesta adat kasambu-sambu bisa melemparkan sapu tangan tersebut.

Baca Juga: Pj Bupati Muna Barat dan Buton Tengah Fokus Tuntaskan Pembangunan Perkantoran

Menurut panitia penyelenggara, Syarifudin Karim, pesta adat kasambu-sambu dimulai berdirinya kampung Kolese pada masa lampau dan dicoba prakarsai oleh tokoh masyarakat, para kepala kampung dulu mencoba menggali potensi kearifan lokal ini sehingga proses pelaksanaan kasambu-sambu hingga saat ini masih tetap berjalan sesuai harapan.

Tujuannya adalah untuk membangkitkan semangat kebersamaan dan memupuk rasa silaturahmi dan persaudaraan bukan hanya masyarakat lokal tetapi budaya kasambu-sambu bisa menguatkan semangat keluarga di perantauan. Pelaksanaan kegiatan kasambu-sambu atas prakarsa tokoh agama dan masyarakat.

"Masyarakat yang hadir dalam acara tersebut sekitar 1000 orang lebih dan untuk tahun ini jumlah talang ada 80-90 talang, begitupun tahun-tahun yang lalu masyarakat juga sangat antuasias," ucapnya, Sabtu (29/4/2023).

Syarifudin berharap agar masyarakat lebih semarak lagi dalam perayaan pesta adat tersebut, kemudian kearifan lokal bukan semata-mata bertumpuk pada masyarakat Kolese tetapi bisa menjadi agenda rutin tahunan Kota Baubau dalam bentuk mempromosikan wisata kearifan lokal.

Menurut seorang perangkat masjid di Kolese, Khazani menuturkan, pesta adat tersebut dimulai dari tahun 1950-an, tetapi sempat terhenti dan berjalan lagi sejak 23 tahun lalu hingga sekarang.

"Pesta adat tersebut sebagai bentuk silaturahmi antar masyarakat yang datang," ucapnya.

Seorang penjaga talang, Milawati menuturkan, acara kasambu-sambu merupakan acara turunan orang tua dahulu yang bertujuan untuk silaturahmi keluarga seminggu setelah lebaran Idul Fitri.

Baca Juga: Wisata Benteng Keraton Buton Lokasi Favorit Libur Lebaran

Ia juga menjelaskan untuk isi talangnya yaitu Lapa-lapa, ayam, cucur, pisang goreng dan lainnya yang termasuk dalam makanan tradisional masyarakat Buton.

Salah satu pengunjung, Rizky mengungkapkan baru pertama kali datang di pesta adat tersebut seru dan asyik, karena banyak talang yang berisikan makanan tradisional.

"Harapan saya semoga pesta adat tersebut bisa lestari agar saya bisa mengunjungi pesta tersebut di tahun-tahun berikutnya," tuturnya. (A)

Penulis: Elfinasari

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga