Tari Balumpa, Atraksi Wisata Penyambut Tamu dari Desa Wisata Kollo Soha Wakatobi

Ahmad Badaruddin, telisik indonesia
Selasa, 04 Juli 2023
0 dilihat
Tari Balumpa, Atraksi Wisata Penyambut Tamu dari Desa Wisata Kollo Soha Wakatobi
Tarian balumpa ditampilkan di Wakatobi Wave 2019. Foto: Tribunnewswiki.com

" Tari balumpa adalah tari yang berasal dari Kabupaten Wakatobi, tarian ini termasuk tarian pergaulan yang ditampilkan oleh penari wanita untuk menyambut para tamu terhormat "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Desa wisata Kollo Soha yang masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kemenparekraf ini, bukan hanya menawarkan keindahan alam berupa pantai Hondue dan pantai Soha saja. Namun desa wisata ini juga menawarkan atraksi budaya bernama tari balumpa.

Tari balumpa adalah tari yang berasal dari Kabupaten Wakatobi, tarian ini termasuk tarian pergaulan yang ditampilkan oleh penari wanita untuk menyambut para tamu terhormat. Tari balumpa termasuk tari teradisonal yang cukup berkembang di Sulawesi Tenggara dan telah dipentaskan di berbagai acara, seperti pertunjukan seni dan festifal budaya. Sebagai mana yang dituliskan oleh La Ode Muhammad Rahmat dalam Jurnalnya berjudul “Tari Balumpa Sebagai Tari Penyambutan di Wolio Sulawesi Tenggara”

Tari Balumpa menceritakan sekelompok gadis Wakatobi yang sedang berdendang riang gembira, menari dan diiringi dengan musik serta lagu daerah. Ekspresi wajah gembira dari para gadis tercermin ketika ada tamu terhormat datang ke daerah mereka.

Konon katanya, dahulu tamu terhormat bagi mereka adalah bangsa Portugis dan Belanda. Namun seiring berjalannya waktu, kini tarian Balumpa mulai digunakan untuk menyambut tamu penting seperti presiden, gubernur, bupati atau tamu terhormat dari daerah lain. 

Para penari balumpa yang sering menampilkan senyum sebagai lambang ceria dalam menyambut tamu. Foto: Ig @waode_yennyaswianthy

 

Pakaian yang digunakan oleh para penari adalah busana adat Sulawesi Tenggara. Pakaian tersebut terdari dari blus lengan pendek dengan warna cerah seperti merah, orange, atau kuning dilengkapi dengan kain panjang. Kain panjang tersebut bercorak garis yang berwarna-warni dipakai sebagai pakaian bagian bawah.

Baca Juga: Tari Hesurabi, Atraksi Budaya Khas Desa Wisata Sombu

Untuk melengkapi penampilan sekaligus untuk menambah keanggunan para penari, berbagai aksesoris seperti hiasan kepala khas, anting, kalung, dan gelang yang berwarna kuning keemasan juga disematkan pada tubuh para penari.

Tarian ini sendiri didominasi gerakan tangan yang gemulai, dan gerakan tubuh yang energik dalam melenggak-lenggok dilengkapi oleh gerakan kaki yang mengayun ke depan dan belakang secara beraturan.

Karena bertujuan untuk memperlihatkan kebahagiaan saat menyambut tamu, gerakan tangan, kaki, dan tubuh para penari dipadukan dengan ekspresi bahagia yang tercermin dari wajah para penari. Hal ini membuat Tarian Balumpa semakin enak dilihat.

Gerakan tangan, kaki, dan tubuh para penari dipadukan dengan ekspresi bahagia yang tercermin dari wajah para penari. Hal ini membuat tarian balumpa semakin enak dilihat. Foto: Pesona-Indonesia.info

 

Wa Ode Yenny aswianthy, salah satu mantan penari tari balumpa turut mengiyakan fakta, jika para penari harus terlihat ceria untuk menggambarkan kebahagiaan mereka ketika menyambut tamu.

"Kami penari harus gembira agar menimbulkan kesan positif untuk tamu yang datang," imbunya pada Telisik.id via Instagram.

Baca Juga: Pantai Sombu Dive di Desa Wisata Sombu, Bukti Nyata Surga Bawah Laut Memang Ada

Untuk musik dan lagu tradisional untuk tari balumpa biasanya adalah gambus yang sering diperdengarkan sebagai pengiring dalam setiap penampilannya.

Lagu yang sering dibawakan untuk tarian ini adalah lagu daerah yang liriknya menceritakan rasa ceria dan bahagia dalam suatu kegiatan penyambutan tamu. Padupadan antara musik, lagu, dan tarian balumpa menjadikan pertujukannya menjadi sangat selaras, indah, dan dapat memanjakan mata setiap orang yang melihatnya.

Sampai sekarang tari balumpa masih sering dipertunjukan ketika ada acara pemerintahan, promosi pariwisata atau acara festival budaya. Tarian ini sendiri telah masuk dalam Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WTBI) pada 2019 lalu. (B-Adv)

Penulis: Ahmad Badaruddin

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga