Petani Nilam Desa Lapodidi Muna Keluhkan Hama Kaki Gajah dan Harga Minyak Turun

Erni Yanti, telisik indonesia
Minggu, 30 Maret 2025
0 dilihat
Petani Nilam Desa Lapodidi Muna Keluhkan Hama Kaki Gajah dan Harga Minyak Turun
Petani nilam sedang memantau tanamannya dan membuka daun yang keriting akibat hama kaki gajah. Foto: Erni Yanti/Telisik.

" Petani nilam di Desa Lapodidi, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, mengeluhkan hama kaki gajah yang menyerang tanaman hingga harga nilam turun drastis "

MUNA, TELISIK.ID - Petani nilam di Desa Lapodidi, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, mengeluhkan hama kaki gajah yang menyerang tanaman hingga harga nilam turun drastis.

Berdasarkan pantauan telisik.id, nilam yang terkena hama kaki gajah, daun tanaman nilam keriting, layu dan rusak bahkan menyerang tanaman nilam lainnya.

Serangan hama kaki gajah yang terus meluas di kebun-kebun nilam telah membuat para petani mengalami keresahan. Hama ini menyebabkan daun tanaman mengkerut, menguning dan akhirnya rontok.

Salah seorang petani di Desa Lapodidi, Harni mengungkapkan keluhan yang dihadapinya selama menanam Nilam.

"Biasanya hama kaki gajah menyerang tanaman nilam ketika berusia 2-3 bulan, jadi harus disamkan pembasmi hama," ungkapnya, Minggu (30/3/2025).

Baca Juga: Petani Muna Barat Keluhkan Harga Minyak Nilam Turun Drastis

Selain dampaknya yang rusak, hama kaki gajah juga menyerang tanaman nilam lainnya, sehingga jika tidak segera diatasi maka akan merusak nilam yang ditanami bahkan sampai seluruh tanaman.

Petani nilam lainnya, Juma mengatakan, harga minyak nilam di pasaran bisa mencapai Rp 3.000.000 per kilogram, namun kini turun menjadi hanya Rp 1.500.000 per kilogram.

Penurunan harga ini semakin menambah beban para petani yang sudah tertekan akibat kerusakan tanaman mereka.

Baca Juga: Harga Kembali Stabil, Petani Desa Lapodidi Muna Keluhkan Jagung Kuning Membusuk

"Harga minyak nilam juga turun jauh, dari yang awalnya Rp 3 juta per kilogram menjadi hanya Rp 1,5 juta per kilogram. Ini sangat merugikan kami, karena kualitas yang dihasilkan juga menurun," ujar Juma.

Penurunan harga minyak nilam sudah berlangsung beberapa bulan terakhir, dan hal ini semakin membuat para petani tertekan.

“Dulu kami bisa mendapatkan harga yang tinggi, jadi banyak yang menanam nilam, tapi sekarang kami bahkan kesulitan untuk menutupi biaya perawatan kebun dan pembelian pestisida untuk mengatasi hama,” tambahnya. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga