Petani Muna Barat Keluhkan Harga Minyak Nilam Turun Drastis

Putri Wulandari, telisik indonesia
Selasa, 04 Maret 2025
0 dilihat
Petani Muna Barat Keluhkan Harga Minyak Nilam Turun Drastis
Proses pengambilan bibit nilam oleh petani. Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Harga minyak nilam yang merosot drastis membuat petani nilam di Kabupaten Muna Barat mengeluh, karena hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan "

MUNA BARAT, TELISIK.ID – Harga minyak nilam yang merosot drastis membuat petani nilam di Kabupaten Muna Barat mengeluh, karena hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan.

Saat ini harga minyak nilam hanya sekitar Rp 600.000 per kilogram, jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga sebelumnya.

Salah satu petani setempat, Hendrik, merasa terpukul dengan penurunan harga ini. Menurutnya, jika dihitung dengan modal yang dikeluarkan untuk perawatan dan pengolahan tanaman nilam, hasil yang diperoleh sangat tidak sebanding.

Baca Juga: Jalan Poros Penghubung Dua Kecamatan di Pulau Siompu Rusak Hambat Perekonomian Masyarakat

Harga untuk bibit nilam pun tidak memberikan keuntungan yang signifikan. Hendrik terpaksa menjual hasil panennya meski harga minyak nilam terus merosot.

"Ini untung dengan modal yang dikeluarkan tidak sesuai harapan, karena lebih besar modal daripada hasil penjualan," ujar Hendrik, Selasa (4/3/2025).

Petani nilam lainnya, Piyur, menyebutkan bahwa fluktuasi harga minyak nilam adalah hal yang biasa terjadi di pasar. Namun, ia menilai banyak petani yang kini mulai mempertimbangkan untuk beralih ke tanaman lain akibat penurunan harga ini.

Informasi yang diterima telisik.id dari petani, penurunan harga minyak nilam juga disebabkan oleh tindakan petani itu sendiri.

Saat harga minyak nilam melonjak tinggi, banyak petani yang berlomba-lomba untuk memanen tanaman nilam meskipun sebagian tanaman belum cukup umur.

Petani yang ingin mendapatkan keuntungan lebih cepat, terpaksa memanen nilam pada usia tiga bulan, padahal idealnya nilam dipanen pada usia minimal enam bulan untuk menghasilkan minyak atsiri yang berkualitas baik.

Penurunan kualitas ini memengaruhi harga jual minyak nilam yang semakin merosot.

Piyur menjelaskan bahwa jika harga minyak nilam hanya turun hingga Rp 1,2 juta per kilogram, petani masih bisa mendapatkan keuntungan sekitar 50 persen, setelah mengurangi biaya untuk perawatan, pupuk, dan penyulingan.

Menurut Piyur, dalam budidaya tanaman nilam, ada banyak faktor yang harus diperhatikan agar hasil yang diperoleh optimal. Salah satunya adalah pemupukan tanah, terutama bagi tanah yang sudah sering ditanami nilam.

Pemberian pupuk dan pengelolaan tanaman juga sangat menentukan keberhasilan. Selain itu, penyemprotan racun rumput di sekitar tanaman nilam juga diperlukan untuk menjaga agar tanaman nilam tumbuh subur tanpa terganggu gulma.

Baca Juga: Saung Ramadan Jilid 5 Berdayakan UMKM Baubau

"Setelah itu, di usia 3 bulan lebih, nilam tidak perlu perawatan lagi, tetapi tetap dijaga rumput yang ada di sekitar nilam," jelas Piyur.

Piyur berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk membina petani, baik dalam hal teknik bertani maupun dalam membina mentalitas agar petani dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian.

Menurut Piyur, bertani tidak hanya tentang mengejar hasil, tetapi juga mempertimbangkan aspek kesehatan dan keberlanjutan dalam proses pertanian. (B)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga