Pimpinan DPR Soroti Normalisasi Hubungan UAE dan Bahrain dengan Israel

Marwan Azis, telisik indonesia
Senin, 21 September 2020
0 dilihat
Pimpinan DPR Soroti Normalisasi Hubungan UAE dan Bahrain dengan Israel
Aksi solidaritas masyarakat Indonesia atas Palestina di Jakarta. Foto: Ist.

" Kita mendorong Kemenlu agar terus berperan aktif sesuai dengan kesepakatan PBB dalam isu Palestina. Sehingga apa pun inisiatif perdamaian yang muncul di Timur Tengah, tidak menggagalkan Resolusi yang sudah ada. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Pimpinan DPR RI menyoroti normalisasi hubungan Uni Arab Emirates (UAE) dan Bahrain dengan Israel di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua DPR RI, M Azis Syamsuddin mengatakan, perubahan politik sejumlah negara di Timur Tengah terkait normalisasi hubungan dengan Israel, tak akan mengubah posisi dan dukungan Indonesia terhadap kelangsungan keadilan di Tanah Palestina.

Sebaliknya, politisi Partai Golkar ini berharap agar UAE dan Bahrain dapat memanfaatkan momentum normalisasi hubungan dengan Israel untuk mendorong permasalahan Palestina segera selesai.

"Kita selalu bersama rakyat Palestina. Normalisasi hubungan antara UAE dan Bahrain dengan Israel sama sekali tidak mengubah atau mempengaruhi posisi Indonesia," tegasnya di Jakarta, Senin (21/9/2020). 

Ia menuturkan, DPR RI akan selalu mendukung penyelesaian masalah Palestina secara adil di Dunia Internasional.

Azis sepakat dengan Kementerian Luar Negeri bahwa penyelesaian isu Palestina perlu menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB terkait teknis paramater yang sudah menjadi kesepakatan bersama secara international.

“Kita mendorong Kemenlu agar terus berperan aktif sesuai dengan kesepakatan PBB dalam isu Palestina. Sehingga apa pun inisiatif perdamaian yang muncul di Timur Tengah, tidak menggagalkan Resolusi yang sudah ada," imbuhnya

Baca juga: Kapolri Terbitkan Maklumat Cegah Klaster COVID-19 di Pilkada 2020

Ia menambahkan, inisiatif perdamaian itu baik, asal tidak menggugurkan inisiatif perdamaian yang lainnya.

Seyogyanya seluruh inisiatif perdamaian tidak menggagalkan Arab Peace Initiative yang diinisiasi Liga Arab pada 2002 dan resolusi organisasi kerja sama negara Islam lainnya.

"Kesepakatan UAE dan Bahrain dengan Israel hanya akan efektif jika kesepakatan tersebut dapat dijalankan dengan baik dan dihormati sebagaimana mestinya," ujarnya.

Azis mencontohkan kesepakatan terkait Palestina menjadi contoh masalah jika ada pihak yang di kemudian hari tidak menghormatinya.

"Kita belajar dari contoh kasus Palestina, kesepakatan internasional yang sudah ada saja kerap tidak di hormati oleh para pihak tertentu. Jadi, jangan sampai kita terlena dengan konsep baru yang belum teruji oleh ruang dan waktu. Justru, dunia perlu menyelesaikan terlebih dahulu isu Palestina, hak rakyat Palestina sebagaimana seharusnya sebuah negara yang merdeka,” terangnya.

Seperti diketahui, Israel dan Uni Emirat Arab sepakat untuk melakukan normalisasi relasi diplomatik.

Kesepakatan berlangsung di Gedung Putih, Amerika Serikat ditandai dengan pertemuan resmi Presiden AS, Donald Trump dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan para pejabat tinggi Bahrain dan Uni Emirat Arab, Selasa (16/9/2020) waktu setempat.

Reporter: Marwan Azis

Editor: Kardin

TAG:
Baca Juga