PLN Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan di Ulumbu Manggarai

Berto Davids, telisik indonesia
Kamis, 17 November 2022
0 dilihat
PLN Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan di Ulumbu Manggarai
Proses pengembangan panas bumi Ulumbu di Manggarai. Foto: Ist.

" Pengembangan pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur memasuki tahap pengurusan izin penetapan lokasi "

MANGGARAI, TELISIK.ID - Pengembangan pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur memasuki tahap pengurusan izin penetapan lokasi.

Pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan ini berkapasitas 2x20 MW dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang termuat dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.

Dalam program ini, PLN memperioritaskan penggunaan pembangkit listrik berbasis EBT sebesar 51 persen.

Komitmen PLN terhadap pengembangan EBT merupakan wujud transformasi PLN sesuai pilar “Green” yakni menghadirkan energi yang ramah lingkungan dengan memperhatikan sustainable developement untuk masyarakat dan lingkungan yang berada pada ring-1 pembangunan.

Baca Juga: Genangan Air jadi Kendala Bagi Warga Muna Barat

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Wahidin mengatakan, saat ini dunia global sedang menghadapi kirisis perubahan iklim dan pemanasan global.

Karena itu pengembangan PLTP Ulumbu adalah langkah nyata PLN untuk menyediaan tenaga listrik yang renewable dan ramah lingkungan, sehingga ketergantungan penyediaan energi listrik dari bahan bakar fosil dapat direduksi secara bertahap.

Pulau Flores memiliki potensi panas bumi mencapai 902 MW yang belum dimanfaatkan secara optimal, tersebar di 16 titik dan di antaranya ada di Ulumbu, Mataloko dan Sokoria.

"Sehingga potensi ini mampu menjadi sumber listrik utama di sistem Flores,” ujar Wahidin, Kamis (16/11/2022).

Tidak hanya itu, pemanfaatan energi panas bumi menjadi energi listrik merupakan cerminan langkah strategis pemerintah Indonesia melalui PLN untuk menjalankan langkah konkrit konsensus negara-negara G20 “Bali Compact” tentang percepatan target Net Zero Emission (NZE).

Saat ini, kata dia, beroperasinya PLTP Ulumbu eksisting mampu memenuhi hanya sebagian kebutuhan energi listrik di Kabupaten Manggarai.

Selain itu, melalui program penambahan kapasitas 2x20 MW maka ke depan Ulumbu tidak hanya mencukupi kebutuhan listrik kabupaten Manggarai saja, tetapi mampu mensuplai kebutuhan energi untuk sistem Pulau Flores.

Untuk menyediakan tenaga listrik bagi pelanggan yang ada di pulau Flores, PLN mengeluarkan total biaya produksi listrik sebesar Rp 2.000,- per Kwh dan harga tarif dasar listrik yang dibebankan kepada pelanggan golongan (R-1/TR) dengan batas daya 900 Va sebesar Rp 1.352  - per Kwh, untuk pelanggan golongan (R-1/TR) dengan batas daya 1300 VA sebesar Rp 1.444,70 – per Kwh.

“Ada beban subsidi yang ditanggung oleh pemerintah, krisis energi yang terjadi akan semakin membebani pemerintah dan masyarakat, karena biaya energi listrik akan meningkat jika tidak ada langkah dan upaya yang signifikan. Oleh karena itu pengembangan Ulumbu adalah sebuah keharusan,” lanjut Wahidin.

Guna mensukseskan pengembangan Ulumbu, tentunya PLN  harus bekerja sama dan berkolaborasi dengan para stakeholder agar program ini dapat berjalan lancar.

Lebih dari itu, segala proses dan tahapan pembangunan yang berlangsung akan dikoordinasikan dan diharmonisasikan dengan peraturan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di daerah, serta yang terpenting adalah harus berjalan beriringan dengan kelompok masyarakat adat, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh industri dan masyarakat secara luas.

Wahidin menambahkan, jika pihaknya kedepan akan melaksanakan program perluasan pembangunan PLTP Ulumbu dengan mengedapankan asas kemanfaatan yang nyata bagi masyarakat terutama masyarakat yang berada pada ring-1 pembangunan, baik itu pada proses awal seperti proses pra konstruksi, konstruksi, dan tentunya pada proses pengoperasian nantinya.

Pengembangan Ulumbu mampu menambah produksi energi listrik yang ramah lingkungan, kemudian akan meningkatkan pajak pendapatan daerah, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk daerah, menumbuhkan dan meningkatkan industri lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, dan yang paling penting timbulnya pelestarian lingkungan.

Baca Juga: Korban Bencana Angin Puting Beliung di Bombana Terima Bantuan

Proses transisi energi yang dijalankan oleh PLN saat ini dengan mengembangankan pemanfaatan potensi panas bumi Ulumbu yang ada di kabupaten manggarai sejalan dengan road map percepatan bauran energi terbarukan sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional serta penurunan emisi gas rumah kaca, yang tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.

Sementara itu Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangannya mengatakan, PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri.

Selain itu, kata dia, PLN memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor satu pelanggan untuk solusi energi.

"Kami mengusung agenda transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk kehidupan yang lebih baik," katanya. (B)

Penulis: Berto Davids

Editor: Kardin

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga