Pohon Gamal Tumbuh Liar di Sulawesi Tenggara Disulap jadi Bahan Bakar Bernilai Rupiah

Erni Yanti, telisik indonesia
Selasa, 20 Mei 2025
0 dilihat
Pohon Gamal Tumbuh Liar di Sulawesi Tenggara Disulap jadi Bahan Bakar Bernilai Rupiah
Ruksamin saat menyampaikan konsep pohon Gamal yang direncanakan jadi energi terbarukan. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Pohon gamal yang selama ini tumbuh liar di hutan-hutan Sulawesi Tenggara, kini disulap menjadi sumber energi terbarukan bernilai ekonomi tinggi "

KENDARI, TELISIK.ID – Pohon gamal yang selama ini tumbuh liar di hutan-hutan Sulawesi Tenggara, kini disulap menjadi sumber energi terbarukan bernilai ekonomi tinggi.

Tanaman yang dulunya tak diperhatikan, justru kini menjadi potensi andalan untuk menopang ketahanan energi nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Gagasan ini disampaikan Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Tenggara, Ruksamin, dalam seminar nasional bertema

“Kajian Strategi Energi dan Hilirisasi dalam Mendukung Pembangunan Nasional”, yang berlangsung di Aula Hotel Claro Kendari, Selasa (20/6/2025).

Menurutnya, gamal berpeluang besar menjadi bahan bakar alternatif dan mendukung pelaksanaan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Pohon gamal adalah energi baru terbarukan yang bisa dijadikan bahan bakar industri untuk menggantikan bahan bakar fosil,” ujar Ruksamin di hadapan peserta seminar.

Baca Juga: Remaja Preman Pemicu Tawuran Pelajar di Tugu MTQ Kendari Dibebaskan

Ruksamin menambahkan bahwa pemanfaatan pohon gamal sebagai energi alternatif menjadi salah satu strategi mewujudkan poin kedua dan keempat dari program Asta Cita Presiden RI.

Kedua poin tersebut mencakup upaya memantapkan sistem pertahanan dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi, serta memperkuat hilirisasi dan industrialisasi dalam negeri.

“Pohon gamal memiliki potensi besar sebagai bahan bakar industri, khususnya sebagai bahan baku biomassa untuk pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB) dan co-firing PLTU,” ungkapnya lagi.

Lebih jauh, Ruksamin menjelaskan bahwa pohon gamal bisa diolah menjadi wood pellet atau woodchips. Kedua jenis bahan tersebut kini banyak digunakan di sektor industri sebagai pengganti batu bara.

Hal ini tidak hanya mendukung pemanfaatan energi ramah lingkungan, tapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

“Pohon gamal dapat diolah menjadi wood pellet atau woodchips, yang merupakan bahan bakar biomassa yang dapat digunakan di berbagai industri,” terang Ruksamin.

Pemanfaatan energi biomassa dari gamal juga sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. Dasar hukum yang mengatur hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, serta Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa.

“Jadi ini bukan hal baru, tetapi pemerintah sudah mengundang-undangkan terkait dengan energi biomassa tersebut,” ucapnya menegaskan.

Baca Juga: Status Terperiksa, Kejati Buka Peluang Panggil Ulang Sekda Sultra Asrun Lio

Selain aspek energi, pohon gamal juga memiliki manfaat dari sisi ekonomi dan lingkungan. Ruksamin menilai, budidaya gamal dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan karena karakteristik pohon ini yang mudah tumbuh dan tahan hama.

“Kita menanam gamal, lingkungan jadi hijau, dan juga masyarakat memperoleh manfaat ekonomi. Dan budidaya gamal ini nyaris tak membutuhkan perawatan khusus, karena mudah tumbuh dan tahan terhadap hama. Asal batangnya tersentuh tanah, pasti tumbuh,” jelas Ruksamin.

Sebagai bentuk keseriusan, Ruksamin yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Sepium Energi Selaras, menargetkan akan membangun pabrik pengolahan gamal di Sulawesi Tenggara pada Agustus 2025.

Pabrik ini akan menggunakan mesin pengolah batang gamal yang didatangkan langsung dari luar negeri.

“Insya Allah bulan Agustus 2025 kita sudah mulai pembangunan pabriknya. Mesin pengolah batang gamal, kita datangkan langsung dari China,” tambahnya.

Seminar nasional ini turut dihadiri sejumlah tokoh dan ahli energi dari berbagai instansi. Di antaranya Tenaga Ahli Kementerian ESDM RI Irwanuddin H.I Kulla, Tenaga Ahli Nuklir Kementerian ESDM RI Dr. Ir. Musri, M.T., Perwakilan PT Celebes Prof. Yuang Shang, serta Sekda Pemprov Sultra Asrun Lio. Selain itu, perwakilan dari Kadin Sultra dan DPP APNI juga turut hadir dalam kegiatan tersebut. (C)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga