Pohon Kurma Tumbuh di Siompu

Deni Djohan, telisik indonesia
Jumat, 06 Desember 2019
0 dilihat
Pohon Kurma Tumbuh di Siompu
Pohon kurma yang sedang berbuah. Foto: Deni/Telisik

" Awalnya ditanam di pekarangan rumah, karena dilihat sudah mengganggu kita pindahkan di kebun. Usianya belum satu tahun kita kasi pindah di kebun. "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Lazimnya, pohon kurma tumbuh di padang pasir. Tapi di Desa Nggula-nggula, Kecamatan Siompu, Buton Selatan (Busel), sebatang pohon kurma tumbuh di padang tandus bebatuan.

Baca Juga: Sorot Pelaku Pungli, DPRD Minta Pelaku Disanksi Tegas

Pemilik pohon, Muh. Sidik, mengatakan, usia pohon yang buahnya menjadi makanan kegemaran Nabi Muhammad ini telah berusia lebih dari 10 tahun. Saat masih di pekarangan, pohon tersebut berjumlah dua pohon. Hanya karena sering dipegang dan dicabut oleh pengunjung yang ingin menyaksikan, satu pohon akhirnya mati sebelum berkembang.

"Awalnya ditanam di pekarangan rumah, karena dilihat sudah mengganggu kita pindahkan di kebun. Usianya belum satu tahun kita kasi pindah di kebun," ungkap Sidik saat dikonfirmasi belum lama ini.

Kata Sidik, bibit pohon ini diperoleh langsung dari tanah suci, Arab. Saat itu, kerabatnya pulang dari ibadah haji dan menghadiakan dia buah kurma. Sang adik, Sri Muliati lantas menanam kurma tersebut. Alhasil, pohon tersebut tumbuh berbuah meski tak setinggi pohon kurma yang ada di Arab dan wilayah Timur Tengah lainnya.

"Kalau batang pokok pohon ini tingginya hanya sekitar 40 centi meter, hanya daunnya panjang-panjang. Untuk menghindari orang yang datang lihat lagi, sekarang pohon ini kami pagari," tambahnya.

Meski dengan kondisi batang yang pendek dan tumbuh di ladang tandus bebatuan, pohon itu berbuah lebat.

Baca Juga: Disdag Kolut Telusuri Peredaran Daging Import Asal India

"Memang daerah tandus, tapi caranya itu kita tanam di sela-sela batu. Kalau nenek moyangnya kita dulu dia tanamkan kacang dengan ubi jalar di lokasi itu," jelasnya.

Selama hidup, pohon tersebut sudah dua kali berbuah. Hanya karena jarang disiram dan tak memiliki pohon jantan, proses pembuahan pertama gagal sebelum menguning. Padahal pada pembuahan pertama lebih padat ketimbang pembuahan kali ini.

Reporter: Deni Djohan
Editor: Rani

Baca Juga