Polemik Partai Mahasiswa Indonesia, BEM dan DEMA di Sultra Tegaskan Tidak Ikut Gabung

Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Kamis, 28 April 2022
0 dilihat
Polemik Partai Mahasiswa Indonesia, BEM dan DEMA di Sultra Tegaskan Tidak Ikut Gabung
Ketua BEM Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari, Karno. Foto: Ist.

" Partai Mahasiswa Indonesia yang berdiri dan telah disahkan pemerintah sejak awal tahun 2022, menuai reaksi pro kontra di kalangan mahasiswa, tidak terkecuali yang ada di Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID - Partai Mahasiswa Indonesia yang berdiri dan telah disahkan pemerintah sejak awal tahun 2022, menuai reaksi pro kontra di kalangan mahasiswa, tidak terkecuali yang ada di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Diketahui, partai tersebut diketuai oleh Eko Pratama, yang merupakan Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara periode 2021-2022.

Menanggapi hal tersebut, Ketua BEM Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari, Karno mengatakan bahwa meskipun tergabung dalam BEM Nusantara, namun ia menegaskan bahwa baik dirinya maupun BEM UM Kendari secara keseluruhan tidak tergabung ataupun menjadi bagian dari  partai tersebut.

Perihal Koordinator pusat BEM Nusantara yang menjadi ketua partai, ia menyampaikan bahwa dirinya tidak ingin memasuki ranah tersebut.

Menurutnya, meski berada dari aliansi yang sama serta hubungan emosional yang dekat, tetapi ia tidak ingin masuk di ranah pribadi tersebut.

"BEM Nusantara dan Partai Mahasiswa Indonesia adalah dua hal yang berbeda," tegasnya.

Baca Juga: Muncul Partai Mahasiswa Indonesia, Ternyata Dipimpin Orang Ini

Namun Karno menyayangkan penggunaan kata "Mahasiswa" dalam partai tersebut.

"Sementara kami masih komunikasi kepada Pak Eko selaku Ketua Umum Partai ini untuk segera mengganti nama partainya," ungkapnya.

Ketua BEM Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) Hasir. Foto: Ist.

 

Tempat terpisah, Ketua BEM Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) Hasir, turut menyampaikan bahwa baik dirinya ataupun seluruh anggota BEM Unsultra tidak ada kaitannya dengan partai tersebut.

"Kalau persoalan ikut Partai Mahasiswa Indonesia, saya secara tegas mengatakan saya tidak mengikuti," singkatnya.

Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, BEM Nusantara Sultra Berkolaborasi

Senada, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Hendra juga dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak tergabung dalam partai tersebut.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Hendra Setiawan. Foto: Ist.

 

Namun ia menyampaikan, untuk penggunaan kata "mahasiswa" dalam partai tersebut tidak ada masalah, menurutnya yang menjadi polemik adalah ketua partainya.

"Seharusnya dia demis dulu di organisasi mahasiswa nasionalnya. Karena, bagi saya mahasiswa itu harus independen, kalau sudah terjun di politik praktis itu independensinya sangat diragukan karena sudah berbicara kepentingan," tutupnya. (A)

Reporter: Andi Irna Fitriani

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga