Usai Dilantik, Satu Pengurus KAHMI Kubu Ruksamin Mengundurkan Diri
La Ode Muh Martoton, telisik indonesia
Jumat, 21 Oktober 2022
0 dilihat
Belum lama dilantik sebagai pengurus KAHMI Sultra, Makmur Ibnu Hadjar mengundurkan diri dari kepengurusan KAHMI kubu Ruksamin. Foto. Ist.
" Baru dua hari usai dilantik sebagai pengurus Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Tenggara periode 2022-2027, salah satu pengurus KAHMI kubu Ruksamin mengundurkan diri pada Jumat (21/10/2022) "
KENDARI, TELISIK.ID - Baru dua hari usai dilantik sebagai pengurus Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Tenggara periode 2022-2027, salah satu pengurus KAHMI kubu Ruksamin mengundurkan diri pada Jumat (21/10/2022).
Diketahui, salah satu pengurus KAHMI kubu Ruksamin yang mengundurkan diri yakni Makmur Ibnu Hadjar, di mana ia sebagai dewan pembina dalam kepengurusan KAHMI Sulawesi Tenggara.
Makmur mengatakan, sebulan sebelum Muswil KAHMI Sulawesi Tenggara diselenggarakan, beberapa pengurus MD KAHMI, yakni Kota Kendari dan Kabupaten Buton, sudah mendiskusikan tentang perubahan struktur kepengurusan MW KAHMI Sultra, dari presidium ke presidensial, dengan beberapa pertimbangan.
"Salah satu pertimbangannya, manajemen organisasi yang relatif stabil dan program itu bisa dikelola secara efektif, mereka akan usung konsep tersebut dalam forum Muswil KAHMI," ujar Makmur kepada Telisik.Id.
Menurutnya, dalam kapasitasnya sebagai anggota KAHMI, Makmur sependapat dengan konsep dan gagasan perubahan sistem presidium ke presidensial, selajutnya sistem itu didiskusikan dengan beberapa ketua MD yang hadir pada saat itu.
Baca Juga: Disnaker Kota Kendari Akan Tagih CSR 1200 Perusahaan untuk Jaminan Sosial Pekerja Rentan
"Konsep tersebut sudah didiskusikan dengan Yusmin, SPd, MH, sekaligus menawarkan kepada Yusmin memimpin konsep presidensial manakala diterima oleh Muswil KAHMI Sultra, jadi dari awal saya berada dalam posisi mengapresiasi konsep perubahan sebagai suatu dinamika dan aspirasi dari beberapa ketua MD KHAMI," jelasnya.
Lebih lanjut Makmur mengatakan, pengunduran dirinya sebagai dewan pembina atau pengurus KAHMI Sultra kubu Ruksamin adalah bentuk komitmennya terhadap kesepakatan yang telah didiskusikan dengan beberapa MD KAHMI Sultra. Namun pada akhirnya presedium yang dilantik oleh MN KAHMI yakni kubu Ruksamin.
"Sementara saya dan beberapa teman masuk dalam struktur pengurus, maka harus punya sikap komitmen terhadap kesepakatan dengan teman-teman ketua MD yang mengusung konsep presidensial, maka pertanggungjawaban etis saya dan konsistensi saya, maka saya menyatakan mundur dari pengurus MW KAHMI Sultra, jadi bukan kepada siapa yang dilantik oleh MN KAHMI, karena Pak Ruksamin adalah sahabat juga," tambahnya.
Sementara itu Muh. Ilyas PB HMI 1997-1999 mengatakan, apa yang telah diputuskan oleh Majelis Nasional KAHMI itulah yang terbaik dan harus diikuti.
"Dalam situasi seperti itu kita apresiasi MN KAHMI bisa mengambil keputusan cepat karena MN KAHMI akan melaksanakan munas sehingga tidak boleh kepesertaan MW KAHMI Sultra berstatus ganda," ucapnya saat dikonfirmasi Telisik.Id.
Ilyas mengharapkan kepengurusan KAHMI Sultra berjalan dengan lancar, tidak ada lagi kesimpulan bahwa KAHMI Sultra tidak menyatu.
Baca Juga: Pembebasan Lahan Bandara Haluoleo Tuai Masalah
"Tidak boleh lagi ada friksi dan MW KAHMI yang sudah dilantik saya pikir mereka sudah punya cara yang baik membangun kembali harmonisasi KAHMI Sultra," tuturnya.
Sebelumnya sebanyak 607 Pengurus Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Tenggara periode 2022-2027 resmi dilantik oleh Ketua Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (19/10/2022).
Dalam kesempatan itu, Ketua Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, dengan dilantiknya pengurus baru, KAHMI Sultra bisa menjalankan misi KAHMI dan memberikan kontribusi yang terbaik buat bangsa dan negara terutama di Sultra.
"KAHMI Sultra menjalankan amanah dan aktivitas organisasi harus selalu berpegang teguh pada tujuan organisasi, yakni terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam hingga bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil, makmur yang selalu mendapatkan lindungan-Nya," ujarnya. (B)
Penulis: La Ode Muh Martoton
Editor: Haerani Hambali