Polisi Tangkap Pelaku Vandalisme Musala, Dinding Dicoret dan Al Quran Disobek
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Rabu, 30 September 2020
0 dilihat
Aksi vandalisme yang viral di medsos. Foto: Repro Google.com
" Awal masuk itu Wawan, Wawan masuk ke sini sudah dengan kondisi sudah dicoret-coret. Ini alasannya, motifnya apa saya tidak tahu, begitu saya mau (salat) ashar, dan Wawan pun enggak mau azan karena kondisi seperti ini. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Warga Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dihebohkan dengan aksi vandalisme yang dilakukan orang tidak dikenal di Mushala Darussalam, Selasa (29/9/2020) sore.
Aksi vandalisme pada Musala Darussalam berupa dinding dan lantai dicoret-coret menggunakan cat semprot hingga Al Quran disobek.
Video penampakan kondisi Musala Darussalam yang dicoret-coret tersebar luas dan viral di media sosial.
Potongan video yang diunggah Kompas.com, diawali menunjukkan kondisi musala dengan coretan di dinding dan lantai.
Suara seseorang di balik video mengatakan, peristiwa tersebut diketahui pertama kali menjelang waktu salat ashar.
"Awal masuk itu Wawan, Wawan masuk ke sini sudah dengan kondisi sudah dicoret-coret. Ini alasannya, motifnya apa saya tidak tahu, begitu saya mau (salat) ashar, dan Wawan pun enggak mau azan karena kondisi seperti ini," kata suara di dalam video itu.
Video tersebut juga menunjukkan dinding musala yang bewarna hijau dicoret-coret dengan sejumlah tulisan. Coretan juga ada di papan tulis dan lantai serta sajadah.
Di bagian lain terdapat dua Al Quran. Satu Al Quran tampak disobek dan satu lainnya dicoret dengan tanda silang.
"Ini dimulai jam berapa, waktu jam 12 belum ada seperti ini," kata suara di balik video tersebut.
Baca juga: Komisi I DPR RI Sesalkan Sikap Vanuatu Soal Isu Papua
Setelah kejadian itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ari Syam Indardi menjelaskan, polisi bertindak cepat.
Ia menjelaskan bahwa pada pukul 16.00 WIB, Polsek Pasar Kemis mendapatkan laporan warga dan langsung menuju ke lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti yang ada, sekitar jam 19.30 WIB polisi berhasil amankan 1 orang pelaku atas nama Satrio (18) di rumahnya, yang hanya berjarak 50 meter dari musala.
"Dari hasil interogasi oleh Polsek Pasar Kemis, pelaku mengakui telah melakukannya dan saat ini pelaku sudah dibawa ke Mapolresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Ade, dikutip dari Tribunnews.
Ade menyebut bahwa setelah dilakukan olah TKP, kemudian dilakukan pembersihan musala.
Sehingga salat Maghrib sudah bisa digunakan lagi. Hal senada diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi.
Dirinya menegaskan, pihaknya telah mengamankan satu orang pelaku atas nama Satrio (18).
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Waspada dan peka terhadap situasi di wilayahnya serta selalu berkoordinasi dengan kepolisian setempat," katanya.
"Bila ada gangguan Kamtibmas, percayakan kepada polisi untuk menangani kasus ini," kata Edy kepada dilansir dari Wartakota.
Sementara itu, Ustaz Syaefudin, Ketua DKM Musala Darussalam membenarkan insiden ini.
Baca juga: Ketua DPR RI Minta Pemerintah Turunkan Harga Tes Swab
Ia menjelaskan, aksi vandalisme tersebut dilakukan oleh orang tidak dikenal.
Teror yang dilakukan seperti pencoretan tembok, penyobekan Kitab Suci Al Quran, pengguntingan sajadah, dan tulisan menggunakan pilok di dinding.
"Bertuliskan Saya Kafir, Saya Anti Islam, Saya Anti Khilafah, Islam tidak Diridhoi".
Teror tersebut berawal saat Rifki Hermawan atau Wawan memasuki Musala Darussalam bertujuan untuk melaksanakan Azan Ashar.
Namun pada saat memasuki musala, ia melihat kondisi musala sudah penuh coretan.
Lebih lanjut Rifki langsung melaporkan kepada warga lainnya lalu menuju musala. Dan menyegel pintu-pintu masuk musala.
"Dengan tujuan mengamankan barang bukti serta melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa Kelurahan Kuta Jaya," ungkapnya.
Syaefudin mengatakan, hal tersebut diketahui saat menjelang salat Ashar.
"Mungkin kejadiannya antara Dzuhur sampai Ashar, jadi ada anak yang biasa azan tiap hari, mau azan Ashar lalu sudah melihat keadaannya kayak gini," ucap Syaefudin.
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Haerani Hambali