Polisi Usut Kasus Pemukulan Perawat RSUD Kota Kendari, PPNI: Perawat Bukan Tuhan
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Jumat, 26 Mei 2023
0 dilihat
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi mengatakan, pihaknya tengah menangani kasus pemukulan perawat RSUD Kota Kendari, Elking Adrianto Latif. Foto: Kolase
" Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulawesi Tenggara mengutuk kekerasan yang dialami Elking "
KENDARI, TELISIK.ID - Kasus pemukulan Tenaga Kesehatan (Nakes) Elking Adrianto Latif, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Kamis (25/5/2023), terus bergulir.
Pihak kepolisian telah menangani kasus ini. Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa korban dan beberapa saksi.
"Baru kemarin siang melapornya, masih dilakukan penyelidikan dulu," ucap Fitriyadi kepada Telisik.id, Jumat (26/5/2023).
Diketahui, Elking mendapat pukulan sebanyak satu kali di bagian bawah telinga sebelah kiri mendekati leher, dari anak kandung pasien yang tengah dirawatnya di ICU RSUD Kota Kendari.
Alasan pelaku melakukan pemukulan dikarenakan tidak terima ibunya yang sedang dirawat di RSUD Kota Kendari, dinyatakan meninggal dunia oleh perawat.
Baca Juga: Perawat RSUD Kota Kendari Dianiaya Keluarga Pasien, Insiden di Ruang Perawatan Intensif
Pemukulan itu bermula saat ibu pelaku masuk di IGD sore hari dengan kondisi keadaan sudah buruk, lalu direkomendasikan dibawa ke ruang ICU.
Setelah mendapat perawatan di ICU, pasien meninggal. Elking yang saat itu sedang bertugas mempersiapkan jenazah, tiba-tiba langsung mendapat pukulan.
Sementara itu, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulawesi Tenggara mengutuk kekerasan yang dialami Elking. Bahkan, anggota PPNI ramai-ramai menyebarkan flyer di media sosial bertuliskan "PPNI mengutuk kekerasan siapapun dan dari golongan manapun yang melakukan tindak kekerasan kepada perawat".
Baca Juga: Insiden Pemukulan Perawat di Kendari, Keluarga Pasien Minta Maaf pada Korban dan Rumah Sakit
PPNI juga mengajak seluruh perawat untuk memakai pita hitam selama tujuh hari. "Lawan dan kecam aksi kriminal terhadap perawat," tulis Tristiawan.luffy di Instagram.
"Lain kali rawat sendiri saja, perawat bukan Tuhan yang tentukan hidup dan matinya pasien," timpal Dindapratiwii.
"Kami nakes bukan malaikat, kami hanya perpanjangan tangan dari Tuhan. Selebihnya takdir Tuhan jadi tolong lebih dihargai," tulis itha.mcikendari. (B)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS