Profil Jose Mujica, Sosok Presiden Termiskin di Dunia
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 17 Mei 2022
0 dilihat
Jose Mujica, mantan Presiden Urugay periode 2010-2015 yang disebut presiden termiskin di Dunia. Foto: Repro underrepped.com
" Salah satu profesi yang memiliki kehidupan terjamin secara finansial adalah pejabat negara "
JAKARTA, TELISIK.ID - Salah satu profesi yang memiliki kehidupan terjamin secara finansial adalah pejabat negara. Apalagi jika pada level kepala negara.
Pada umumnya, dikutip dari Kompas.com, selain memiliki gaji yang besar, pejabat tinggi negara biasanya mendapatkan rumah dinas, lengkap dengan para penjaganya.
Namun, kondisi penuh kekayaan itu ternyata tidak berlaku bagi Jose Mujica, mantan presiden Urugay periode 2010-2015.
Kisah Jose Mujica sangat terkenal di dunia karena hidupnya yang rendah hati dan penolakannya untuk tinggal di istana kepresidenan selama masa jabatannya.
Dikutip dari BBC, Mujica telah menghindari rumah mewah yang disediakan negara bagian Uruguay untuk para pemimpinnya dan memilih untuk tinggal di rumah pertanian istrinya.
Di rumah sederhana tersebut, Mujica dan istrinya juga menggarap lahan sederhana.
Pada faktanya, Mujica menyumbangkan sekitar 90 persen dari gaji bulanannya, sekitar 12.000 dollar AS atau setara dengan Rp 176 juta (dollar 14.655) untuk amal telah membuatnya dicap sebagai presiden termiskin di dunia.
Dengan menyumbangkan 90 persen gajinya sebagai presiden, berarti ia hanya menerima gaji setara dengan rata-rata pendapatan Urugay, yaitu 775 dollar AS atau Rp 11,3 juta per bulan.
Dalam laporan kekayaan pribadinya ketika awal menjabat sebagai presiden pada 2010, kekayaannya hanya sebesar 1.800 dollar AS atau Rp 26 juta.
Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id, Jose Mujica merupakan seorang politisi yang dibesarkan dalam kehidupan sederhana.
Orang tua Jose Mujica merupakan keluarga miskin yang hidup di pinggiran Kota Montevideo.
Mengutip Britannica, Jose Mujica pernah mendekam di penjara selama 14 tahun pada 1971. Dia dipenjara atas kegiatan gerilya dengan organisasi revolusioner Tupamaro.
Organisasi ini melakukan berbagai tindakan melawan hukum, seperti kekerasan, pembakaran hingga pembunuhan. Tujuan dari organisasi itu adalah melemahkan kepemimpinan represif Uruguay.
Baca Juga: Mengenal Arya Saloka, Sosok Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta
Perjalanan politiknya kemudian dimulai setelah dibebaskan bersama tawanan lain Tupamaro pada tahun 1986. Mujica menjelma sebagai salah satu suara terkemuka Gerakan Partisipasi Rakyat (MPP).
Mujica dikenal sebagai seorang yang handal dalam peternakan dan pertanian. Makanya, dia pernah menjadi seorang Menteri Pertanian, Peternakan dan Perikanan pada 2005-2008.
Dunia itu sudah menyatu dengannya ketika memutuskan tinggal di sebuah peternakan di luar Montevideo usai Pemilu 1989.
Dia tinggal bersama Lucia Topolansky yang kemudian menjadi istrinya pada tahun 2005.
Dalam karir politiknya, dia pernah menjadi Chamber of Representative pada 1995-2000, kemudian terpilih sebagai Senat tahun 2000. Pada tahun 2005, Mujica terpilih sebagai pemimpin Senat.
Karir politik yang terus melambung mengantarkannya sebagai presiden. Meski sempat dibayangi masa lalunya, Mujica mengalahkan mantan presiden Luis Alberto Lacalle Herrera. Dia mulai menjabat sebagai presiden pada 1 Maret 2010.
Selama menjabat sebagai presiden, Mujica lekat dengan kontroversi. Dia pernah menjadi sorotan ketika mengusulkan pemerintah melegalkan dan mendistribusikan ganja pada 2012. Mujica beralasan hal itu dilakukan untuk memotong pendapatan para pengedar narkoba.
Kemudian, Uruguay menjadi negara pertama di Amerika Selatan yang mengizinkan aborsi hingga Minggu ke-12 masa kehamilan.
Uruguay juga menjadi negara kedua di Amerika Latin yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Baca Juga: Dokter Ahli Forensik yang Autopsi Amis Asal Muna, Jebolan 06 SMA 1 Raha
Namun, pemerintahannya juga diapresiasi karena sukses mengangkat ekonomi Uruguay. Pendapatan per kapita masyarakat Uruguay mengalami peningkatan pada masa Mujica.
Mujica pun dikenal sangat dermawan. Bahkan, dia pilih menepikan kehidupan mewah Istana Kepresidenan. Mujica bersama sang istri tetap tinggal di peternakan yang sudah lama ditempatinya.
Selain itu, Mujica tak menerima penuh gajinya sebagai seorang presiden. Mujica menyumbangkan 90 persen dari total gajinya sebesar Rp 144,5 juta sebagai Presiden Uruguay.
Ia hidup sederhana dengan VW Beetle. Rumahnya juga tak dikerubungi banyak petugas keamanan negara. Hanya dua polisi dan beberapa anjing setianya yang menjaga Mujica bersama sang istri di peternakan.
Setelah lima tahun sebagai pemimpin Uruguay, tugasnya selesai pada 1 Maret 2015 lalu. Meski punya popularitas di Uruguay, namun secara konstitusi, dia tidak diizinkan mencalonkan diri lagi sebagai presiden secara berturut-turut. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin