Program Bombana Digital Terkendala Anggaran

Hir Abrianto, telisik indonesia
Sabtu, 07 Maret 2020
0 dilihat
Program Bombana Digital Terkendala Anggaran
Kalvarios. S, Plt Kepala Dinas Keminfo Kabupaten Bombana. Foto: Hir/ Telisik

" Pelayanan publik di Kabupaten Bombana merupakan hal yang paling mendasar, disini masih banyak desa dan kecamatan yang tidak tersentuh oleh layanan internet. Jadi, kami bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa guna mensiasati biaya pengadaan alat penangkap dan pelempar jaringan dari langit. "

BOMBANA, TELISIK. ID – Upaya Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan Bombana yang berbasis digital, melalui program internet dari langit, bakal terkendala. 

Pasalnya, Dinas Komunikasi dan Informatika (Infokom) bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bombana kekurangan anggaran dalam menyediakan alat penangkap dan pelempar jaringan internet beberapa Kecamatan dan desa yang belum tersentuh oleh jaringan telekomunikasi.

Untuk pengadaan alat ini, biaya akan dibebankan kepada ke 49 Desa dan 13 Kecamatan yang belum tersentuh oleh jaringan internet.

Plt Kepala Dinas Infokom Bombana, Kalvarios Samruth mengatakan, masih terdapat lebih kurang 50 desa dan 13 kecamatan yang tersebar di Wonua Bombana yang belum tersentuh secara langsung oleh jaringan layanan publik.

Baca juga: Seorang Pemuda di Konsel Nyaris Tewas Diterkam Buaya

Untuk itu, pihaknya terus berupaya dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD), bekerja sama dengan pihak terkait.

Pada Program layanan Internet dari langit ini, akan memakan anggaran pemasangan alat senilai Rp 26 juta perunitnya. Selanjutnya setiap desa yang sudah mendapatkan layanan ini bakal dibebankan biaya sebesar Rp. 500 ribu/ bulannya. 

“Pelayanan publik di Kabupaten Bombana merupakan hal yang paling mendasar, disini masih banyak desa dan kecamatan yang tidak tersentuh oleh layanan internet. Jadi, kami bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa guna mensiasati biaya pengadaan alat penangkap dan pelempar jaringan dari langit,” tuturnya saat ditemui diruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Melalui program tersebut, Ia berharap berjalan sesuai harapan. Sebab selain untuk kelancaran pelaporan dan koordinasi kinerja desa, layanan internet ini juga dapat membantu masyarakat dalam mengakses informasi dari luar.

Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana Fraksi Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) Dapil V Kabaena, Ashari Usman telah bertandang di Kantor Kementrian Informasi dan Komuniasi (Keminfo) di Jakarta pada 14 Februari, guna menyampaikan aspirasi rakyat dan kemajuan daerah Wonua Bombana,  utamanya kebutuhan layanan komunikasi. 

Hal ini dilakuan karena terdapat kesamaan visi dan misi  lembaga legislatif dan eksekutif tersebut begitu nampak. Salah satunya mencari solusi dan upaya sehingga jaringan informasi (internet) bisa dinikmati hingga ke pelosok desa.

"Kami bersama perwakilan Dinas Infokom berkunjung di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika guna mencari solusi tentang penyediaan akses internet, di desa-desa yang belum terjangkau sinyal telekomunikasinya secara merata," jelas Ashari Usman.

Baca juga: Herry Asiku Klaim Didukung 14 DPD di Musda Golkar

Kata dia, program persebut juga didukung dengan adanya program pemerintah pusat yang disebut merdeka sinyal tahun 2020, sehingga pihak Pemda bersama DPRD Bombana mengupayakan puluhan desa di Kabupaten Bombana bisa menikmati jaringan internet secara merata. 

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bombana, Hasdin Ratta mengatakan, beberapa camat dan Kepala Desa bakal mendapat perlakuan tegas bila tahun 2021 belum tersentuh oleh layanan.

“Camat bisa saja dicopot dari jabatannya apalagi setelah ada Perbup yang mengatur tentang Bombana Digital ini. Sementara Desa bakal berhadapan dengan sistem pelaporan yang tidak lagi sesuai dengan sistem nasional,” pungkasnya.

Reporter: Hir
Editor: Sumarlin

Baca Juga