Promosi Kesehatan Stunting melalui Gebyar Inovasi Dashat

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 14 Desember 2022
0 dilihat
Promosi Kesehatan Stunting melalui Gebyar Inovasi Dashat
Kepala BKKBN Sultra, Drs. Asmar, M.Si. saat memberikan sambutan pada Gebyar Inovasi Dashat di Rumah Peduli Stunting Desa Mola Utara, Kabupaten Wakatobi. Foto: Dok. BKKBN Sultra

" Promosi kesehatan yang digelar yakni informasi mengenai bahaya, dampak, penyebab, ciri-ciri dan cara pencegahan stunting "

WAKATOBI, TELISIK.ID – Stunting menjadi salah satu masalah yang sedang dihadapi berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sulawesi Tenggara. Banyak upaya yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ini, di antaranya melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

Program Dashat ini sudah dilakukan di berbagai daerah, salah satunya di Wakatobi. Dimana Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan promosi kesehatan pada Gebyar Inovasi Dashat di Rumah Peduli Stunting (Rumah Pesta) Desa Mola Utara, Kabupaten Wakatobi pada Senin (12/12/2022).

Promosi kesehatan yang digelar yakni informasi mengenai bahaya, dampak, penyebab, ciri-ciri dan cara pencegahan stunting yang dijelaskan dengan pendekatan melalui program Dashat dengan basis penanganan stunting di tingkat desa.

Selain itu, pihak BKKBN juga melakukan penyuluhan kesehatan stunting kepada calon pengantin, ibu hamil, dan ibu dengan bayi berusia di bawah 2 tahun.

Kepala BKKBN Sultra, Drs. Asmar, M.Si menyatakan apresiasinya kepada Kabupaten Wakatobi atas inovasi rumah pesta yang berada di Desa Mola Utara. Pasalnya, di kegiatan tersebut memiliki berbagai kegiatan seperti BKB, kegiatan untuk Catin dan Dashat.

Baca Juga: Keadaan Terkini Pegunungan Bintang Papua Setelah Pembununan Tukang Ojek Asal Sulawesi Tenggara

Lebih lanjut, Asmar mengatakan, Desa Mola perlu diperhatikan dalam penataan pemukiman dan lingkungannya agar lebih baik untuk menurunkan jumlah anak stunting.

Menurutnya, stunting masih menjadi isu nasional, selain masalah gizi, 70 persen penyebab stunting disebabkan oleh masalah sensitif yang berkaitan dengan lingkungan sanitasi dan jamban sehingga perilaku hidup sehat perlu disampaikan pada masyarakat.

“Untuk mendapatkan SDM berkualitas, anak- anak kita harus sehat. Stunting disebabkan oleh masalah sensitif yang berkaitan dengan air bersih, lingkungan yang bersih, sanitasi dan jamban yang sehat sehingga perilaku hidup sehat perlu disampaikan pada masyarakat,” ujarnya.

Foto bersama usai pelaksanaan Gebyar Inovasi Dashat di Rumah Peduli Stunting Desa Mola Utara, Kabupaten Wakatobi. Foto: Dok. BKKBN Sultra

 

Saat ini angka stunting Sultra masih di angka 30,2 persen sehingga perlu dimaksimalkan penurunan stunting sebanyak 7 persen dalam setahun untuk mencapai 14 persen di 2024 mendatang dan persentase angka stunting di Wakatobi yakni 26 persen, sehingga perlu 4 persen penurunan stunting.

Untuk itu Asmar berharap, seluruh pihak dapat bekerja sama secara komprehensif termasuk para kepala desa juga dapat membantu penurunan stunting.

Sementara itu, Bupati Wakatobi, H. Haliana mengajak seluruh stakeholder untuk turut memberikan dukungan melalui aksi nyata di sektor masing-masing dalam rangka menekan angka stunting di Kabupaten Wakatobi.

Baca Juga: Kios Tidak Ditempati di Pasar Laino Muna akan Disegel

“Saya harap dalam rangka penanganan stunting dapat dilaksanakan secara sinergis, sehingga kerja sama dalam program dan kegiatan penanganan stunting dapat dilakukan semakin solid, masing-masing mampu berbagi peran dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif,” pungkasnya.

Dalam kegiatan disuguhkan berbagai makanan olahan oleh tim Dashat, dimana olahan tersebut merupakan makanan sehat dan memiliki nilai gizi seimbang, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi warga yang mencicipi langsung, bahwa untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, bisa memanfaatkan bahan makanan harian yang murah dan tersedia di lingkungan sekitar. Kegiatan ditutup dengan makan bersama Catin, Bumil dan Baduta.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni bupati Wakatobi, wakil bupati Wakatobi, kepala BKKBN diwakili oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara, Tim RS KRI dr. Suharso TNI AL, ketua TP PKK Kabupaten Wakatobi, kepala OPD KB Kabupaten Wakatobi, para kepala OPD se-Kabupaten Wakatobi, camat Wangi-Wangi Selatan, para kepala desa Wangi-wangi Selatan, TP PKK Wangi-Wangi Selatan dan kader KB Wangi-Wangi Selatan. (B-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga