Puasa Asyura di Bulan Muharram, Ini Keutamaannya

Haerani Hambali, telisik indonesia
Kamis, 12 Agustus 2021
0 dilihat
Puasa Asyura di Bulan Muharram, Ini Keutamaannya
Puasa Asyura sangat dianjurkan dilakukan untuk memuliakan Nabi Musa. Foto: Repro Suara.com

" Umat Islam di Bulan Muharram dianjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura setiap tanggal 10 Muharram "

KENDARI, TELISIK.ID - Puasa Asyura adalah puasa sunnah pada tanggal 10 Muharram. Bulan Muharram sendiri merupakan bulan yang memiliki makna penting bagi umat Islam.

Dikutip dari Suara.com-jaringan Telisik.id, dalam bahasa Arab-Islam, Muharram artinya diharamkan atau dipantang. Pantangan yang dimaksud dalam larangan tersebut antara lain larangan melakukan perang, pertumpahan darah, dan perbuatan keji lainnya.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan iman dan takwa serta kontrol terhadap diri sendiri, umat Islam di Bulan Muharram dianjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura setiap tanggal 10 Muharram. 

Jadwal Puasa Asyura pada tahun 2021 jatuh pada tanggal 19 Agustus. Ya, tepat pada tanggal 19 Agustus 2021, tanggal 10 Muharram, penanggalan Islam berlangsung. Pada hari tersebut, umat Islam dianjurkan untuk mengutamakan 

Puasa Asyura.

Selain puasa sunnah, umat muslim juga dianjurkan untuk mengerjakan puasa Tasua sehari sebelum puasa Asyura. Pada tanggal 9 Muharram, yang artinya akan jatuh pada tanggal 18 Agustus 2021.

Niat Puasa Asyura

Bacaan latin niat puasa Asyura adalah sebagai berikut:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatil asyura lillahi ta‘ala

Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.

Tata Cara Puasa Asyura

Tata cara Puasa Asyura adalah sebagai berikut:

Disahkan untuk makan sahur sebelum masuk waktu subuh

Membaca niat sebelum waktu subuh 

Setelah itu dilanjutkan menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu lainnya sepanjang hari sampai waktu magrib tiba.

Buka puasa di waktu matahari terbenam ditandai dengan adzan magrib.

Mengutip dari Tribunnews.com, berikut adalah keutamaan melaksanakan puasa di bulan Muharram:

1. Menebus Dosa Setahun Silam

Mengerjakan puasa Asyura dapat menebus dosa yang dilakukan setahun sebelumnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim).

2. Mewujudkan Impian Rasulullah

Ada sebuah keinginan Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput terlebih dahulu.

Keinginan itu adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada 9 Muharram.

Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra: Rasulullah bersabda:

"Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)" (HR.Muslim).

3. Mengikuti Anjuran Rasul

Seperti yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas:

"Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR.Muslim).

Abu Hurairah juga berkata, Saya mendengar Rasulullah bersabda:

"Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!"

Baca Juga: Tahun Baru Islam, 4 Amalan Sunnah di Bulan Muharram

Baca Juga: 12 Keistimewaan Salat Tahajud, Tiket Masuk Surga dan Menyehatkan Rohani

4. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan

Ada hadis yang diungkapkan Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.

Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya:

"Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?"

Nabi bersabda: "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

Oleh karenanya, puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.

Sebab puasa Ramadhan adalah wajib sedangkan puasa Muharram adalah sunah.

5. Hari Puasa Umat Nabi Musa

Ibnu Abbas mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.

Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?"

Mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya."

Maka Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).

Puasa Asyura berhubungan erat dengan Nabi sebelum Rasulullah, yaitu Musa dan kaumnya.

Maka dari itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa. (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga