Pulau Buru Maluku Digoyang Gempa Berkekuatan 5,5 Magnitudo
Marwan Azis, telisik indonesia
Jumat, 07 Agustus 2020
0 dilihat
Ilustrasi alat pengukur gempa bumi. Foto: Google
" Dilihat dari populasi terpapar, sebanyak 86.945 warga berada pada wilayah bahaya gempa bumi sedang hingga tinggi. "
MALUKU, TELISIK.ID - Gempa dengan magnitudo 5,5 dirasakan warga Pulau Buru Maluku hari ini, Jumat (7/8/2020), sekira pukul 10.00 WIT.
Gempa dengan kedalaman 10 kilometer (km) berada pada 116 km barat daya Buru dan 169 km barat laut Buru Selatan.
Berdasarkan pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru dan Buru Selatan, warga setempat merasakan getaran itu.
Warga di Kabupaten Buru merasakan getaran gempa sedang sekitar 2 hingga 3 detik, sedangkan warga di Buru Selatan sekitar 3 hingga 4 detik. Pasca gempa, Tim Reaksi Cepat (TRC) Buru Selatan masih mengumpulkan informasi terkait dampak gempa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa tidak memicu terjadinya tsunami.
BMKG merilis informasi gempa yang terjadi di sekitar Pulau Buru tersebut memiliki kekuatan IV MMI.
Skala MMI atau Modified Mercalli Intensity ini merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, sedangkan skala IV menunjukkan warga yang berada di dalam dan luar rumah merasakan gempa, serta gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Baca juga: Jalan Provinsi Kembali Diblokir, Marshudi Janji Hari Ini Dikerjakan
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengungkapkan, berdasarkan analisisis InaRISK BNPB, Kabupaten Buru memiliki 10 kecamatan dengan potensi bahaya gempa bumi pada kategori sedang hingga tinggi. Cakupan wilayah dengan potensi bahaya tersebut seluas 64.244 hektar.
"Dilihat dari populasi terpapar, sebanyak 86.945 warga berada pada wilayah bahaya gempa bumi sedang hingga tinggi," paparnya.
Sedangkan Kabupaten Buru Selatan, wilayah ini memiliki cakupan wilayah yang lebih luas dilihat dari luas wilayah dengan potensi bahaya gempa bumi sedang hingga tinggi.
Luas bahaya mencapai 84.082 hektar dengan populasi terpapar 33.736 warga yang berada pada 4 kecamatan.
Terkait dengan kesiapsiagaan, warga diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi gempa di wilayahnya, khususnya saat ini masih menghadapi situasi pandemi COVID-19.
"Ingat, bahaya yang mematikan bukan gempa, tetapi bangunannya. Identifikasi struktur bangunan tempat tinggal dan diskusikan dengan keluarga tentang upaya terbaik untuk menghindar dari bencana," ujarnya.
Reporter: Marwan Azis
Editor: Kardin