PWI, AJI dan IJTI Kecam Pernyataan Danlanud Haluoleo Kendari

Siswanto Azis, telisik indonesia
Selasa, 07 Juli 2020
0 dilihat
PWI, AJI dan IJTI Kecam Pernyataan Danlanud Haluoleo Kendari
Ketua AJI, Zainal Ishak, Ketua IJTI, Asdar Zuula, Ketua PWI Sultra. Sarjono. Foto: Ist.

" Yang pertama kami mendesak Komandan Lanud Kendari mencabut pernyataannya kembali, kedua mendesak Komandan Lanud Kendari untuk meluruskan pernyataannya tersebut bahwa kekhawatirannya akan jurnalis bisa saja ditunggangi teroris. Semua harus diluruskan. "

KENDARI, TELISIK.ID – Menindaklanjuti pernyataan Komandan Lanud Halu Oleo (HLO) Kendari, Kolonel Pnb Muzafar, yang menyebut wartawan jangan sampai ditunggangi teroris, membuat sejumlah aliansi profesi wartawan bereaksi.

Menurut Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tenggara, Sarjono, pernyataan yang disampaikan oleh Danlanud Haluoleo Kendari yang menyebutkan wartawan yang melalukan peliputan saat kedatangan TKA di Bandara Haluoleo bisa saja ditunggangi teroris, harus dibuktikan dangan data, jika tidak, itu adalah fitnah yang keji.

"Ini adalah fitnah yang keji bagi profesi wartawan, olehnya itu siapapun dia yang memberi informasi seperti itu harus bertanggung jawab," terang Ketua PWI Sultra kepada Telisik.id, Selasa (7/7/2020).

Pertanggungjawaban yang dimaksudkan oleh Ketua PWI Sultra adalah secara yuridis kalau memang ada teroris segera tangkap, siapapun dia yang mencoba menunggangi karena teroris adalah musuh negara.

Sementara itu, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sultra, melalui Ketuanya Asdar Zuula menegaskan, pernyataan Komandan Lanud HLO Kendari terlalu berlebihan dan terkesan dibuat-buat, jika alasan untuk menjaga keamanan di wilayah militer bagi dia, itu benar.

Baca juga: Sebut Ditunggangi Teroris, Danlanud Haluoleo Larang Wartawan Liput Kedatangan TKA Gelombang Tiga

Namun menurut Asdar Zuula, jika mengkhawatirkan akan ada penunggang gelap terhadap jurnalis, hal itu tidak mungkin. Karena semua kerja-kerja jurnalis dilandasi atas fakta yang ada di lapangan.

“Yang pertama kami mendesak Komandan Lanud Kendari mencabut pernyataannya kembali, kedua mendesak Komandan Lanud Kendari untuk meluruskan pernyataannya tersebut bahwa kekhawatirannya akan jurnalis bisa saja ditunggangi teroris. Semua harus diluruskan,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Aji Kendari, Zainal Ishak. Dia menjelaskan, pernyataan tersebut terlalu berlebihan. Sebab, sejumlah wartawan yang melakukan peliputan kedatangan TKA China di Bandara HLO Kendari pada 1 Juli lalu, dipastikan meliput secara independen. Jadi, tak ada sama sekali wartawan yang melakukan peliputan dengan keterkaitan pihak lain.

“Jadi kami pastikan, wartawan yang meliput soal kedatangan China, tidak ditunggangi apapun. Dan semua dilakukan secara independen,” ujarnya.

Zainal mengaku menghargai upaya yang dilakukan TNI Angkatan Udara dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah militer. Bahwa area Bandara Haluoleo melintasi wilayah militer. Dia menyebutkan, peliputan aksi demonstrasi kedatangan TKA di Bandara tak ada kaitannya dengan teroris.

“Semua semata-mata untuk mendapatkan informasi dan memberikannya ke masyarakat. Jadi, tidak ada yang ditunggangi,” ungkapnya

Reporter: Siswanto Azis

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga