Ramai Isu Resesi Seks, Kim Jong Un Suruh Warganya Punya Banyak Anak

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Jumat, 10 Maret 2023
0 dilihat
Ramai Isu Resesi Seks, Kim Jong Un Suruh Warganya Punya Banyak Anak
Warga Korea Utara diimbau Kim Jong Un untuk memiliki banyak anak, pemerintah juga mengiming-imingi sembako bagi masyarakat yang punya banyak anak. Foto: Detik.com

" Isu resesi seks yang melanda beberapa negara di dunia tampaknya membuat Korea Utara ikut mengantisipasi. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un diketahui menyuruh rakyatnya untuk melahirkan lebih banyak anak "

PYONGYANG, TELISIK.ID - Isu resesi seks yang melanda beberapa negara di dunia tampaknya membuat Korea Utara ikut mengantisipasi. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un diketahui menyuruh rakyatnya untuk melahirkan lebih banyak anak.

Dilansir dari Cnbcindonesia.com, Kim Jong Un berharap generasi muda rakyatnya nantinya tumbuh dan bisa bertugas sebagai Tentara Rakyat Korea.

Gagasan ini muncul bersamaan dengan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2023 lalu. Sebuah sumber, yang mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA), menyebut tindakan tersebut akan dipuji sebagai bentuk patriotisme terbesar di negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut.

Baca Juga: Alami Objectum Sexual, Wanita di Jerman Berhubungan Seks dengan Miniatur Pesawat

Seorang penduduk di provinsi timur laut Hamgyong Utara, berbicara secara anonim. Ia menyebut gagasan itu datang melalui serangkaian ceramah ideologis untuk para ibu rumah tangga.

"Minggu lalu, sebuah ceramah diadakan tentang dukungan aktif untuk Tentara Rakyat, mengatakan bahwa memiliki banyak anak dan mengirim mereka ke Tentara Rakyat adalah patriotisme terbesar," kata sumber itu.

Sumber kedua, di provinsi utara Ryanggang, juga mengatakan hal serupa. Ceramah, kata dia, mengangkat tema wanita subur yang legendaris sebagai contoh patriot terbesar.

"Mereka memperkenalkan beberapa patriot yang mengirim tujuh atau delapan anak mereka ke militer sebagai contoh," kata warga Ryanggang itu.

"Ia menekankan perlunya memiliki jiwa patriotik yang mengutamakan kebutuhan negara di atas keluarga, seperti yang dimiliki para wanita ini," tambahnya.

"Desakan terkait melahirkan lebih banyak itu mungkin memang ditujukan untuk mengumpulkan sumbangan dari ibu rumah tangga untuk mendukung militer," kata sumber Ryanggang.

Militer Korut diketahui memang menutupi kurangnya teknologi canggih melalui jumlah anggotanya yang banyak. Dibandingkan dengan 555.000 personel militer Korea Selatan (Korsel) yang lebih makmur dan demokratis serta dilengkapi dengan persenjataan modern, Korea Utara memiliki 1,15 juta personel di semua cabang militernya.

Namun mereka lebih banyak menggunakan peralatan lama. Terkadang berasal dari era Soviet. Untuk mempertahankan jumlah sebesar itu, setiap pria Korea Utara yang berbadan sehat harus menjalani tujuh atau delapan tahun di militer, dan wanita dianjurkan bergabung hingga lima tahun.

Jumlah tamtama wanita telah meningkat karena kekurangan anggota dalam beberapa tahun terakhir.

Dikutip dari Travel.detik.com, Korea Utara menawarkan bantuan makanan bagi keluarga yang mau memiliki banyak anak sebagai upaya meningkatkan angka kelahiran di tengah menurunnya populasi dan isu resesi seks.

Korea Utara bakal memberikan bantuan makanan berupa sembako sebanyak dua kali setahun bagi warga yang memiliki tiga atau lebih anak. Bantuan itu akan diberikan setiap peringatan hari ulang tahun eks pemimpin negara itu yakni Kim Il Sung dan Kim Jong Il, kakek dan ayah dari Kim Jong Un yang merupakan pemimpin tertinggi saat ini.

Seorang sumber internal pemerintah mengatakan, Pyongyang bakal menawarkan hal tersebut untuk keluarga dengan anak yang masih sekolah.

Mereka bakal diberikan makanan seperti 20 kilogram jagung, dua kilogram pasta kedelai, serta sebotol minyak goreng pada hari kelahiran Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un, dan Kim Il Sung, kakek Kim Jong Un.

"Mereka menuntut perempuan punya banyak anak, namun penduduk kecewa karena stok makanan semacam itu hanya datang sesekali," kata sumber anonim tersebut.

Meski ditawarkan insentif berupa sembako, banyak warga Korea Utara yang enggan memiliki banyak anak lantaran sudah kesulitan membiayai diri sendiri. Sebab, sebagian besar warga Korea Utara hidup miskin dan dihantui krisis pangan.

"Sulit bagi kebanyakan perempuan untuk memenuhi kebutuhan diri mereka sendiri akhir-akhir ini. Jadi siapa yang dalam benaknya mau punya tiga anak atau lebih seperti orang bodoh?" ucapnya.

Baca Juga: Viral: Sekte Sesat di Korsel Anggap Hubungan Seks sebagai Pengampunan Dosa

"Jika pihak berwenang mau perempuan punya banyak anak, mereka harus menyelesaikan persoalan makanan dan mata pencaharian," katanya lagi.

Tingkat kelahiran di Korea Utara belakangan dilaporkan merosot di tengah krisis ekonomi yang menghantam negara itu. Berdasarkan data Bank Dunia pada 2020, tingkat kelahiran Korea Utara adalah sekitar 1,8 anak per perempuan.

Rendahnya tingkat populasi itu pun bagai malapetaka bagi negara yang sangat bergantung pada tenaga kerja pribumi untuk menyokong militer mereka. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga