Rasululllah Wasiatkan 3 Perkara Harus Disegerakan, Jangan Ditunda
Haerani Hambali, telisik indonesia
Minggu, 19 Desember 2021
0 dilihat
Mengurus hingga memakamkan jenazah adalah salah satu amalan yang harus disegerakan. Foto: Repro bacaanmadani.com
" Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan tiga perkara yang harus disegerakan, tidak boleh ditunda-tunda "
KENDARI, TELISIK.ID - Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mewasiatkan tiga perkara yang harus disegerakan, tidak boleh ditunda-tunda.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihu wasallam bersabda:
“Wahai Ali, ada tiga perkara yang tidak boleh engkau tunda, yakni salat jika telah tiba waktunya, jenazah apabila telah hadir, dan wanita apabila telah ada calon suami yang sekufu.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan).
Melansir islampos.com, walaupun dalam hadis ini Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda kepada Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu, para ulama menjelaskan bahwa hadis ini berlaku umum untuk seluruh umatnya.
Tiga perkara itu adalah:
1. Salat tepat waktu
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengajarkan umatnya untuk salat tepat waktu. Bagi laki-laki, salat berjamaah di masjid.
Kecenderungan orang saat ini, ketika suara adzan telah berkumandang, orang-orang masih sibuk dengan aktivitas duniawinya. Memilih menunda salat, dan menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu dibandingkan memenuhi panggilan-Nya.
Baca Juga: Lakukan 4 Cara Ini Hilangkan Perasaan Was-Was dan Takut Mati
Hanya beberapa orang yang mendahulukan salat dengan segera ke masjid, dibandingkan melanjutkan pekerjaannya.
Sebagai seorang Muslim yang taat, kita harus mendahulukan panggilan-Nya. Segala aktivitas duniawi harus ditinggalkan untuk memenuhi panggilan-Nya terlebih dahulu.
Pertemuan dengan Allah adalah kesempatan yang seharusnya sangat kita nantikan. Menceritakan semua keluh kesah, beban, kesedihan, serta mengungkapkan kesyukuran kita pada-Nya.
Kita harus membiasakan untuk menunda aktivitas lainnya ketika adzan berkumandang.
2. Mengurus dan memakamkan jenazah
Jenazah harus diurus dengan segera, jangan ditunda. Segera dimandikan, dikafani, disalatkan dan dimakamkan. Dalam salah satu hadis disebutkan mengapa harus mempercepat pemakaman jenazah; jika ia orang yang taat berarti kita mempercepat ia bertemu nikmat-Nya, sedangkan jika ia pendosa berarti kita mempercepat berlepas dari fitnahnya.
Pengurusan jenazah terkadang ditunda-tunda dengan berbagai alasan. Ada yang beralasan agar seluruh kerabatnya datang dulu melihat wajahnya untuk terakhir kali. Ada pula karena alasan ia pejabat atau orang terkenal sehingga ditunda berhari-hari pemakamannya. Naudzubillah.
3. Menikahkan wanita yang telah datang jodohnya
Rasulullah menganjurkan para orang tua agar segera menikahkan putrinya jika telah ada pria sekufu yang melamarnya. Menurut banyak ulama, kufu itu dalam urusan agama.
Hadis lain menjelaskan bahwa jika ada pria saleh yang datang melamar hendaklah diterima atau akan ada fitnah dan kerusakan yang terjadi di muka bumi.
Jadi, orang tua yang punya anak perempuan, jika sudah datang jodohnya maka jangan menunda-nunda untuk segera menikahkan.
Sementara itu, dilansir dari Republika.co.id, ada tiga hal yang harus disegerakan menurut surah Ali Imran ayat 133 dan 134, yang artinya:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran: 133-134).
Mengacu pada surah Ali Imran ayat 134 di atas, amalan tersebut meliputi: menafkahkan harta baik dalam kondisi lapang maupun sempit, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain.
Baca Juga: Ini Dua Pilar Keimanan yang Wajib Diketahui
Soal menafkahkan harta di jalan Allah, Sayyidah Aisyah r.a sangat patut kita teladani. Suatu waktu Ibn Zubari memberikan uang sebesar 100 ribu dirham. Aisyah menerima uang itu dan langsung membagi-bagikannya kepada fakir miskin. Sampai-sampai, Ummu Dzarrah berkata, "Wahai Ummul Mukminin, tidak bisakah engkau membelikan kami sepotong daging satu dirham saja?"
Aisyah menjawab, "Jangan keras-keras kepadaku. Andai engkau mengingatkan aku, niscaya aku akan membelinya." Aisyah r.a benar-benar tidak mau ketinggalan momentum sehingga jika ada kesempatan bersedekah, hal itu akan dilakukan tidak saja dengan bersegera, tetapi juga seluruhnya disedekahkan.
Karena itu, terhadap amal saleh bersegeralah. Pesan Nabi Muhammad SAW:
"Ambillah kesempatan lima sebelum lima, yaitu mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, kekosonganmu sebelum kesibukanmu, dan hidupmu sebelum matimu" (HR Ibn Abi al-Dunya). (C)
Reporter: Haerani Hambali
Editor: Fitrah Nugraha