Refleksi Pembangunan 10 Tahun Muna Barat, Sudah Dipimpin 7 Bupati
Putri Wulandari, telisik indonesia
Selasa, 23 Juli 2024
0 dilihat
Rapat paripurna istimewa di DPRD Muna Barat jelang perayaan HUT bersama Forkopimda. Foto: Putri Wulandari/Telisik
" Refleksi pembangunan 10 tahun mekar sebagai daerah otonom baru (DOB), Kabupaten Muna Barat mengalami perkembangan pembangunan dengan berbagai ide dan gagasan dari pemimpin daerah "
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Refleksi pembangunan 10 tahun mekar sebagai daerah otonom baru (DOB), Kabupaten Muna Barat mengalami perkembangan pembangunan dengan berbagai ide dan gagasan dari pemimpin daerah.
Sesuai Undang-Undang Nomor 14 tahun 2014 bahwa terbentuknya Kabupaten Muna Barat sebagai DOB di Sulawesi Tenggara ditetapkan pada 23 Juli 2014, yang mana Kabupaten Muna Barat merupakan pemekaran dari Kabupaten Muna.
Selama 10 tahun, Kabupaten Muna Barat telah dipimpin oleh 7 bupati yakni di tahun pertama ditunjuknya La Ode M. Rajiun Tumada sebagai Pj Bupati, kemudian saat masa pencalonan, Rony La Ute sebagai Pj Bupati, setelah itu La Ode M. Rajiun Tumada terpilih sebagai bupati definitif bersama Wakil Bupati Achmad Lamani. Jelang 3 tahun menjabat, La Ode M. Rajiun Tumada mundur dari jabatannya, dan dilanjutkan oleh Achmad Lamani.
Setelah lima tahun masa jabatan, Muna Barat kembali dipimpin oleh Plh Bupati, LM Husein Tali selama 7 hari sebelum ditunjuknya Bahri sebagai Pj Bupati selama kurang lebih dua tahun, dan saat ini dipimpin oleh La Ode Butolo sebagai Pj Bupati.
Wakil Ketua I DPRD Muna Barat, Uking Djassa mengatakan, dalam masa kepemimpinan tersebut, telah membawa Muna Barat menjadi daerah berkembang. Namun tentunya dalam pernak pernik perkembangan masing-masing mempunyai gaya tersendiri dalam membangun Muna Barat, sehingga terkesan pembangunan Muna Barat tidak berkesinambungan karena setiap pemimpin lain selera.
Baca Juga: Pj Bupati Minta Semua Elemen Sukseskan HUT ke-10 Muna Barat
Jadi selama 10 tahun ini kemajuan di Muna Barat itu ada tetapi tidak berkesinambungan. Untuk itu, harapannya di pemilihan bupati definitif 2024 mendatang, dengan dipimpinnya Muna Barat selama 5 tahun dapat melaksanakan visi misinya secara jelas sehingga bisa nampak apa yang menjadi kehendak dari masyarakat. Kemudian visi misi itu dijalankan sesuai ketetapan dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) tahun 2025-2045.
"Saat ini memang nampak, terkesan terpotong, tidak berkelanjutan, tetapi tidak menutup mata Muna Barat mengalami perkembangan," ujarnya, Selasa (23/7/2024).
Perkembangan itu dapat dilihat dari sebelum mekar menjadi kabupaten, saat ini infrastruktur jalan sudah bagus, infrastruktur lainnya bagus, kelembagaannya sudah mulai matang, dan tentunya dengan mekarnya sebagai kabupaten, saat ini Muna Barat dapat memanajemen anggarannya secara mandiri.
Perkembangan pembangunan di Muna Barat mulai dari tahun pertama hingga ke tujuh tahun pembangunan yang paling nampak yaitu infrastruktur jalan yang memadai, jembatan, irigasi, ikon daerah baik gerbang, tugu di tiap desa serta program lainnya yang menyentuh langsung masyarakat.
Kemudian memasuki usia ke 8 hingga 9 tahun, Muna Barat mengalami perkembangan yakni dengan peletakan batu pertama kompleks perkantoran Bumi Praja Laworoku, masjid agung, serta program pro terhadap kesejahteraan masyarakat, saat 10 tahun proses pembangunan dan program dilanjutkan.
Sementara itu, Pj Bupati Muna Barat, La Ode Butolo mengatakan, satu dekade lahirnya Kabupaten Muna Barat, ia mengajak seluruh elemen untuk berkerja sama secara produktif dalam membangun Muna Barat.
Baca Juga: Rangkaian HUT ke-10 Muna Barat Diawali Pembagian Bendera Merah Putih dan Jalan Sehat
Sesuai tema yang diusung dalam perayaan HUT ke-10 yaitu Membangun Negeri, Merajut dan Memperkokoh Persatuan untuk Muna Barat yang Kuat, Mandiri, Berdaya Saing dan Religius, maka pemerintah harus cepat tanggap dan berlari lebih cepat lagi untuk mengimbangi kemajuan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Pasalnya saat ini, masyarakat dapat belajar sendiri dan mengetahui apa yang terjadi di daerah selain tentang hal-hal yang positif mengenai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan, sehingga tidaklah mustahil menuntut agar kemajuan itu dapat segera ditetapkan di Bumi Praja Laworoku.
“Apa yang direncakan dan dilakukan pemerintah saat ini kiranya dapat kita bingkai dalam satu pemahaman bersama bahwa perencanaan pembangunan harus memberi manfaat yang lebih besar bagi generasi kini maupun yang akan datang," pungkasnya. (B)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS