Rekannya Jadi Korban Pemukulan saat Sampaikan Aspirasi, Aktifis Kecam dan Boikot Jalan
Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 21 Maret 2024
0 dilihat
Salah seorang aktifis berdebat dengan pihak pengamanan saat kedatangan Wapres Ma'ruf Amin di Kota Kendari. Foto: Ist.
" Sekelompok aktifis melakukan aksi boikot jalan di perempatan kampus baru Universitas Halu Oleo pukul 20:20 Wita. Aksi itu menyebabkan kemacetan di area tersebut "
KENDARI, TELISIK.ID - Dikabarkan dua orang aktifis menjadi korban pemukulan yang disinyalir dilakukan oleh oknum petugas pengamanan wakil presiden di depan Hotel Claro Kendari, Rabu (20/3/2024).
Akibat kejadian itu, sekelompok aktifis melakukan aksi boikot jalan di perempatan kampus baru Universitas Halu Oleo (UHO) pukul 20:20 Wita. Aksi itu menyebabkan kemacetan di area tersebut.
Ali Sabarno, kerabat dekat sekaligus kawan seperjuangan korban pemukulan di depan Hotel Claro, mengatakan bahwa pemukulan tersebut akibat perdebatan antara Rimon Fatrah dengan salah satu oknum pengamanan wakil presiden.
Aksi tersebut disebabkan karena adanya dugaan penangkapan seorang aktifis pada saat melakukan penyampaian aspirasi di hadapan Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin.
Dari informasi yang dihimpun, dugaan penangkapan aktifis tersebut bermula ketika korban bernama Rifat dan Ali Sabarno sedang melakukan aksi demonstrasi di depan Hotel Claro Kendari saat menyambut kedatangan Wakil Presiden RI.
Baca Juga: Tak Ditemui Kajati Sulawesi Tenggara Soal Walk Out JPU, Puluhan Mahasiswa Terlibat Bentrok
Dikonfirmasi, penangkapan dan pemukulan tersebut diduga dilakukan oleh sejumlah oknum aparat pengamanan saat melakukan pengawalan rombongan orang nomor 2 di Indonesia itu.
Saat ditemui, salah satu mahasiswa yang melakukan aksi spontan tersebut, Ali Sabarno, mengatakan bahwa gerakan yang mereka lakukan itu karena bentuk perihatin terhadap penangkapan salah satu aktifis yang notabenenya adalah sejawat seperjuangan mereka.
“Kami sangat kecewa, teman kami ditangkap, bahkan tadi dia dipukul, lalu diamankan dalam mobil. Kita tidak tahu di dalam mobil dia diapakan lagi," kata Ali Sabarno.
Ali Sabarno juga mengaku tak mengetahui penyebab kawannya ditangkap.
“Kita juga tidak tahu apa penyebabnya teman kami ditangkap dan dipukuli hingga saudara kami Rimon Fatrah dan Akmal mengalami luka parah, padahal kami tidak menghalangi aktivitas rombongan Bapak Wakil Presiden. Hanya sekedar menyampaikan aspirasi, tiba-tiba kami dibubarkan paksa dan teman kami ditangkap,” jelasnya.
Baca Juga: Mahasiswa Bentrok dengan Polisi Pamong Praja
Ali menambahkan, penangkapan tersebut merupakan bentuk penindasan dan kriminalisasi seorang aktifis. Padahal ia menilai, mereka dilindungi dan dijamin oleh undang-undang.
“Info terakhir yang kami dapat, teman kami Rifat sementara diperiksa lebih lanjut, tentang kondisi fisiknya kami belum tahu secara pasti, tetapi tadi dia dipukul oleh oknum aparat. Kami juga terus bertahan di sini memboikot jalan hingga teman kami benar-benar keluar dengan selamat,” tutup Ali Sabarno.
Sampai berita ini ditayangkan, Tim Telisik.id masih berusaha melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait. (B)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS