Tak Ditemui Kajati Sulawesi Tenggara Soal Walk Out JPU, Puluhan Mahasiswa Terlibat Bentrok
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 20 November 2023
0 dilihat
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam gerakan AMARAH Sulawesi Tenggara, ketika sedang konfrontasi dengan pihak Kejati: Foto: Ahmad Jaelani/ Telisik
" Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Arus Bawah (AMARAH) Sulawesi Tenggara, terlibat bentrokan dengan pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) karena tak berhasil menemui Kajati di kantor tersebut "
KENDARI, TELISIK.ID - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Arus Bawah (AMARAH) Sulawesi Tenggara, terlibat bentrokan dengan pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) karena tak berhasil menemui Kajati di kantor tersebut, Senin (20/11/2023).
Kericuhan terjadi ketika massa berusaha masuk untuk Kajati Sulawesi Tenggara. Insiden itu berkaitan dengan kontroversi vonis bebas dalam perkara dugaan gratifikasi yang melibatkan pejabat tinggi di Kota Kendari.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap), Ahmad Zainul menyoroti Walkoutanya lima JPU terkait dugaan gratifikasi perizinan gerai PT Midi Utama Indonesia atau Alfamidi, pada sidang Sulkarnain Kadir di PN Tipidkor, pada, Rabu, (15/11/2023).
Baca Juga: Pohon Tumbang Hancurkan Rumah Warga di Kendari Akibat Angin Kencang Disertai Hujan Lebat
Korlap menegaskan kekecewaan massa terhadap sikap JPU tersebut, menganggapnya sebagai sikap arogansi dengan tidak menghormati persidangan.
Pertemuan massa dengan pihak Kejati berubah menjadi aksi saling dorong, menciptakan ketegangan yang memuncak di lokasi. Pantauan Telisik.id, sekitar pukul 11.30 Wita, massa berusaha membakar ban sebagai bentuk protes karena Kajati sulit ditemui. Kondisi semakin memanas dan menyulut ketidakpuasan yang mendalam.
Kasipenkum Kejati Sulawesi Tenggara, Dody, berupaya meredakan situasi dengan memberikan penjelasan kepada massa jika Kajati tidak berada di lokasi.
Namun, upaya tersebut tidak menemui titik terang, dan massa memutuskan untuk mundur setelah merasa tidak didengarkan.
Baca Juga: Kekurangan Fasilitas, Guru di Sekolah Ini Menjual di dalam Kelas Meski Diprotes Orang Tua Siswa
Aldi Lamoito, salah satu anggota massa, menyayangkan sikap Jaksa Penutut Umum (JPU) yang melakukan walk out, menganggapnya sebagai tindakan tidak profesional dan tidak mengikuti aturan persidangan.
Kejadian ini memiliki akar permasalahan dalam persidangan kasus dugaan gratifikasi perizinan gerai Alfamidi PT Midi Utama Indonesia. Sidang yang melibatkan eks Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir (SK), telah memasuki tahap akhir pemeriksaan saksi.
Namun, aksi walk out yang dilakukan oleh JPU sebelumnya menimbulkan kontroversi, dengan tuntutan untuk mengganti hakim yang menangani perkara ini. (A)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS