Rektor Diminta Ringankan Biaya Kuliah Mahasiswa Terdampak COVID-19
Musdar, telisik indonesia
Jumat, 29 Mei 2020
0 dilihat
Wakil Ketua DPRD Sultra, Muhammad Endang SA. Foto: Ist.
" Para mahasiswa ini mayoritas anak petani dan nelayan. Sehingga karena pandemi daya beli itu menurun. Banyak produksi pertanian yang tidak laku, ekspor kita di perikanan juga terganggu. Ini semua mempengaruhi pendapatan orang tua mahasiswa. "
KENDARI, TELISIK.ID - Wakil Ketua DPRD Sultra Muhammad Endang SA meminta pihak kampus di Sultra untuk meringankan biaya kuliah mahasiswa di saat pandemi COVID-19.
Endang mengatakan, para rektor khususnya Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) harus memikirkan dan mencari solusi agar uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswanya dapat diringankan.
Alasan UKT perlu diringankan mengingat banyak orang tua mahasiswa yang ikut terkena imbas pandemi COVID-19 dari segi ekonomi.
"Para mahasiswa ini mayoritas anak petani dan nelayan. Sehingga karena pandemi daya beli itu menurun. Banyak produksi pertanian yang tidak laku, ekspor kita di perikanan juga terganggu. Ini semua mempengaruhi pendapatan orang tua mahasiswa," terang Endang, Jumat (29/05/2020).
Pertimbangan lain, sejak beberapa bulan tidak ada lagi perkuliahan secara offline, sehingga mahasiswa tidak lagi menggunakan fasilitas kampus dan mahasiswa dibebankan untuk membeli kuota internet agar bisa mengikuti kelas online. Dengan fakta tersebut seharusnya ada keringanan pembayaran UKT.
Baca juga: 12 Petugas Medis di Kolaka Utara Diswab
"Pak Rektor maupun Gubernur Sultra, bisa memikirkan bagaimana solusinya. Agar orang tua mahasiswa yang benar-benar terpuruk ekonominya ini dapat terbantu sedikit, apalagi bagi mahasiswa yatim piatu ataupun mereka yang kuliah sambil bekerja. Kasihan kalau generasi muda kita sampai harus terhenti kuliahnya," paparnya.
Menurut Endang, Pemprov Sultra bahkan bisa memporsikan anggaran penanganan COVID-19 yang berjumlah Rp 400 miliar, untuk sedikit membantu agar UKT semester ganjil 2020 digratiskan dulu.
"Cukup anggaran yang sudah dialokasikan Rp 400 miliar diporsikan juga ke mahasiswa kita, bahkan seharusnya juga dapat bantuan langsung tunai (BLT) untuk mahasiswa. Asalkan, dalam belanja anggaran ini tidak ada korupsi," tegasnya.
Jika nantinya UKT mahasiswa benar-benar diringankan, rektor dapat memilah mana saja orang tua mahasiswa yang benar-benar terdampak, sehingga ada potongan bahkan digratiskan.
"Nanti bisa dibuatkan yang mana kluster mampu dan tidak mampu," pungkasnya.
Reporter: Musdar
Editor: Haerani Hambali